Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level rekor tertingginya pada akhir pekan lalu. Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada hari ini (8/10)?
Secara teknikal, IHSG terlihat masih menunjukkan kekuatannya untuk naik. "Pola Two White Soldiers terbentuk atas IDX mengindikasikan berlanjutnya kenaikan IHSG dihari Senin," kata Edwin Sebayang, analis MNC Securities, Senin (8/10).
Edwin menguraikan, pada awal pekan ini akan dimulai masa-masa volatil seiring rilis laporan keuangan emiten kuartal ketiga, baik dari global maupun domestik, sampai pada ajang pemilihan Presiden Amerika Serikat November nanti.
Edwin mengingatkan investor untuk tidak heran jika laporan keuangan emiten AS kuartal ketiga akan di bawah ekspektasi pasar sehingga berpotensi menggerus kinerja Dow Jones Industrial Average (DJIA).
Dia menjelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan Thomson Reuters, hampir setengah emiten yg tergabung dalam S&P 500 diperkirakan akan menurun labanya akibat dampak pelemahan ekonomi Eropa.
"Penurunan kinerja kuartal II dikarenakan kondisi melemahnya ekonomi global, penguatan dari dollar AS, serta ada juga yang menganggap pelemahan ekonomi lebih karena perlambatan ekonomi di China," urai Edwin.
Dari dalam negeri, masa keluarnya laporan keuangan akan dimulai dari emiten perbankan dimana margin keuntungan diperkirakan akan mengalami penurunan. Kinerja terburuk diperkirakan berasal dari emiten perkebunan dan logam.
Pada perdagangan saham hari ini (9/10), Edwin memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 4.289-4.341.
Adapun beberapa saham yang bisa dilirik pemodal, diantaranya ITMG, ASII, PGAS, SMGR, ICBP, TOTL, UNTR, BMRI, ADRO, INTP, TINS, MAPI, MYOR, PTPP, dan CTRP
Analis Reliance Securities, Christine Natasya juga berujar pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak naik terbatas dengan batasan resistance di 4.321 dengan support di 4.233.
"Saham-saham seperti INTP dan PGAS berpotensi untuk bergerak pada teritori positif," singkatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News