Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi analis terhadap saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) belum bullish. Sentimen harga masih menjadi alasan emiten perkebunan ini belum prospektif.
Yudha Gautama, analis Danareksa Sekuritas memprediksi, harga crude palm oil (CPO) masih belum bisa bergerak banyak dari level RM 2.700 per ton untuk tahun ini hingga tahun depan. Sehingga, ada potensi penurunan laba bersih AALI untuk kedua periode tersebut.
"Kami perkirakan laba bersih AALI turun sekitar 3% dan 1% masing-masing untuk tahun ini dan 2019," ujar Yudha dalam riset, Selasa (27/2).
Terbatasnya pertumbuhan laba sejatinya sudah terlihat dari kinerja AALI pada 2017. Pada periode tersebut, AALI membukukan laba bersih sebesar Rp 2,01 triliun, naik tipis 0,17% dari tahun 2016 sebesar Rp 2 triliun. Padahal, pendapatan AALI tercatat Rp 17,31 triliun. Angka itu meningkat 22,55% dibandingkan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 14,12 triliun.
Hal yang mengkompensasi sentimen negatif harga CPO saat ini adalah agresifnya penanaman lahan sawit perusahaan. AALI berencana melakukan penanaman kembali (replanting) hingga 5.000 hektare (ha) lahan per tahun mulai tahun ini. Sebelumnya, agenda replanting perusahaan hanya berkisar 3.000 ha hingga 3.500 ha per tahun.
Yudha masih mempertahankan rekomendasi hold saham AALI. Target harga direvisi menjadi Rp 14.800 per saham dari sebelumnya Rp 14.300 per saham. Hingga penutupan perdagangan Selasa (27/2), saham AALI menguat 25 poin ke level Rp 14.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News