kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis kompak rekomendasikan beli saham TOWR, simak alasannya


Jumat, 30 Oktober 2020 / 08:45 WIB
Analis kompak rekomendasikan beli saham TOWR, simak alasannya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan penyewaan menara terus meningkat seiring tingginya penggunaan internet. Para analis memandang saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menarik untuk dibeli di tengah kinerja yang tercatat tumbuh positif. 

Berdasarkan laporan keuangan periode semester I-2020, TOWR berhasil catatkan kenaikan pendapatan sebesar 21,7% secara tahunan menjadi Rp 3,68 triliun. Sementara, laba bersih juga tercatat naik 32,53% secara tahunan menjadi Rp 1,31 triliun. 

Restu Pamungkas Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia mengatakan dalam risetnya pertumbuhan pendapatan TOWR terjadi karena meningkatnya permintaan penyewaan menara dari operator telekomunikasi di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Baca Juga: Saham-saham ini paling cuan di bulan Oktober, analis sarankan hati-hati

Yosua Zisokhi Analis Samuel Sekuritas Indonesia mencatat dalam risetnya  kebutuhan penyewaan menara yang tinggi, TOWR mendapat 4.776 tenant baru atau naik 14,3% secara year to date di sepanjang semester awal tahun ini. 

Sukarno Alatas Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan infrastruktur di Indonesia akan terus ditingkatkan. Penetrasi penggunaan smartphone juga terus meningkat. Hal tersebut akan membuat kebutuhan penggunaan menara meningkat. Di tengah persaingan sektor menara, Sukarno menilai TOWR masih menjadi pilihan saham yang menarik. 

Sukarno mengamati rasio net profit margin TOWR yang sebesar 35,31% lebih tinggi dibanding kompetitornya. "Secara valuasi saham TOWR  juga lebih rendah dibanding kompetitornya," kata Sukarno, Selasa (27/10). 

Tidak dipungkiri, persaingan industri menara memang ketat. Yosua mengamati dalam lima tahun terakhir lease rate/tenant atau biaya tingkat sewa menara TOWR menurun 4,1% dalam lima tahun terakhir akibat ketatnya persaingan. Di semester I-2020 lease rate TOWR juga menurun 11,8% secara tahunan menjadi Rp 164 juta per tahun. Sementara, pendapatan per menara sebesar Rp 294 juta. Angka ini turun tipis 1,54% secara tahunan. 

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah pada pekan depan, dipicu penurunan bursa global

Meski begitu, Yosua memproyeksikan kinerja TOWR akan tetap solid meski persaingan ketat karena memiliki 21.271 menara. Yosua memproyeksikan lease rate/tenant akan terjaga di Rp 165 juta hingga akhir tahun ini. 

Di semester II-2020, Yosua memperkirakan kinerja TOWR akan lanjut catatkan pertumbuhan. Ia memperkirakan kontrak sewa baru akan bertambah dengan sekitar 600 new site dan sekitar 1.600 kolokasi, terutama dari Indosat dan Smartfren yang saat ini menyewa 12,4% dan 8% dari total penyewaan menara TOWR. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×