Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menilai, kinerja EXCL sejalan dengan perkiraan yang menunjukkan bahwa perusahaan telah bergerak lebih jauh secara strategis untuk fokus kepada ARPU atau pendapatan dari rata-rata pengguna yang lebih tinggi. Sementara, penyederhanaan opex telah meningkatkan profitabilitas EBITDA.
Pendapatan EXCL pada kuartal ketiga 2023 terpantau lebih rendah 1,45% QoQ yang hanya menghasilkan Rp 8,10 triliun. Segmen pendapatan data dan digital mencatat penurunan yang mencerminkan transisi dari musim puncak pada kuartal kedua ke aktivitas yang lebih rendah dengan dimulainya musim sekolah.
Niko menilai, peningkatan ARPU selama periode musiman yang lemah membantu mempertahankan daya saing. EXCL mencatat jumlah pelanggan yang lebih rendah sebesar 57,5 juta pada kuartal ketiga 2023 dibandingkan 58 juta pada kuartal kedua, tetapi konsumsi data bertahan sebesar 2,453pb di saat EXCL menaikkan harga di bulan Agustus.
Oleh karena itu, EXCL dianggap telah berhasil melakukan konsolidasi sub-basisnya lebih jauh, sambil menjaga ARPU tetap stabil di level tinggi kisaran Rp 42 ribu. EXCL telah efektif melihat segmen yang lebih produktif dan menguntungkan dengan ARPU lebih tinggi, serta paket kuota yang lebih tinggi.
“Kami yakin XL telah berhasil mengambil langkah efektif untuk segmen yang lebih produktif dan menguntungkan,” tulis Niko dalam riset 23 November 2023.
Niko dan Steven merekomendasikan buy untuk EXCL dengan target harga masing-masing sebesar Rp 3.900 per saham dan Rp 2.600 per saham. Sementara, Robertus menyarankan trading buy untuk EXCL dengan target harga sebesar Rp 2.450 per saham seiring penilaian suku bunga yang lebih tinggi di kuartal IV-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News