kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Analis Kiwoom: Wait and see untuk saham BFIN


Selasa, 21 September 2021 / 06:45 WIB
Analis Kiwoom: Wait and see untuk saham BFIN


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) masuk jajaran saham small cap dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE). Secara year to date, saham BFIN sudah melesat 83,93%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, BFI Finance Indonesia memiliki fundamental yang terbilang cukup oke.

Dalam dua tahun terakhir, rasio profitabilitas emiten ini juga mampu meningkat meskipun pendapatannya mengalami penurunan.

Sampai semester pertama tahun ini, PT BFI Finance Indonesia Tbk mencetak laba bersih Rp 487,42 miliar atau naik 46,8% year-on-year (yoy) dan 12,4% quarter-on- quarter (qoq).

Kenaikan laba ini seiring dengan meningkatnya nilai pembiayaan baru sebesar 48,7% menjadi Rp 6,1 triliun dibanding periode sama di tahun lalu.

“Prospeknya masih ada peluang menarik. Sentimen positifnya BFIN terbaru ada kerja sama Paper.id lewat anak usahanya untuk mempermudah akses pendanaan,” katanya, Senin (20/9).

Baca Juga: Bisnis perusahaan multifinance masih tertekan pandemi

Sukarno melihat, kinerja BFIN pada tahun ini memiliki peluang untuk tumbuh ketimbang tahun lalu. Adapun faktor pendorongnya bisa terdorong oleh pemulihan ekonomi, di mana para kreditur dari beberapa sektor ada yang menunjukkan pertumbuhan meskipun belum mayoritas.

Dari valuasinya, Sukarno bilang jika dilihat dari PBV yang berada 2,39 kali sebenarnya sudah berada di atas rata-rata lima tahun standar deviasi atau sudah tergolong mahal.

Sukarno menambahkan, untuk jangka pendek saham BFIN bisa koreksi dulu mengingat sudah berada di atas harga wajarnya.

Begitu juga bila dilihat secara teknikal yang berpotensi terkoreksi lebih dulu. Sukarno menyarankan pelaku pasar untuk wait and see saham BFIN dan bisa masuk jika kembali mengalami penurunan harga.

Pada perdagangan Senin (20/9), saham BFIN melemah hingga 5,07% ke harga Rp 1.030 per saham. Dalam sepekan, saham ini sudah terkoreksi 3,74%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×