kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Kinerja Chandra Asri diprediksi naik 45%


Rabu, 08 November 2017 / 20:41 WIB
Analis: Kinerja Chandra Asri diprediksi naik 45%


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus menggenjot produktivitas pabrik. Sejumlah pabrik tengah dibangun oleh anak usaha PT Barito Pasific Tbk (BRPT) ini.

Strategi ini dipercaya bisa meraih pangsa pasar yang lebih luas. Secara otomatis, juga turut mengejar pendapatan yang lebih tinggi.

Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio menilai, ekspansi sejumlah pabrik yang dilakukan TPIA bisa menambah portofolio penjualan. Dilihat dari performance penjualan year on year (yoy) selama dua tahun terakhir, TPIA mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih.

"Menambah kapasitas pabrik dan berinovasi produk menjadi kekuatan TPIA tahun mendatang," kata Bertoni kepada KONTAN, Rabu (8/11).

Terkait dengan sebaran produk TPIA di pasar, dia menilai akan menjangkau pasar yang lebih luas. Langkah tersebut diikuti dengan penambahan kapasitas dan produk baru. "Hal tersebut positif guna mendorong penjualan pada tahun mendatang," jelasnya.

Dengan adanya peningkatan produktivitas, Bertoni memprediksi, pendapatan TPIA pada 2018 akan naik 45% dibandingkan pendapatan tahun 2016. Sebagai catatan, pada 2016, TPIA membukukan pendapatan US$ 1,93 juta. Artinya, untuk 2018, pendapatan TPIA diproyeksikan mencapai US$ 2,79 juta. Adapun, laba bersih diproyeksi naik 20% menjadi US$ 360.000.

"Meningkatnya penjualan menambah laba bruto yang akhirnya meningkatkan laba perseroan," lanjut Bertoni.

Peningkatan produksi tersebut juga secara otomatis bisa meningkatkan valuasi saham TPIA. Dia memperkirakan, rentang harga saham TPIA pada 2018 akan berada pada kisaran Rp 26.500 sampai Rp 35.000. Saat ini, TPIA memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 100,94 triliun. Sementara induknya, BRPT memiliki kapitalisasi pasar Rp 28,06 triliun.

"Target harga TPIA yakni Rp 34.000 yang merupakan resistance tertinggi. Sebaiknya akumulasi beli pada Rp 27.500 dan PE 21,53 kali," pungkasnya.

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/11), saham TPIA ditutup pada level Rp 28.300 atau naik 1,43%. Secara year to date, saham TPIA juga sudah naik 38,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×