kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Ketidakpastian perang dagang hambat kenaikan harga CPO


Jumat, 08 Februari 2019 / 16:54 WIB
Analis: Ketidakpastian perang dagang hambat kenaikan harga CPO


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (cpo) kembali melemah hari ini. Mengutip Bloomberg, pada pukul 16.00 WIB harga kontrak CPO untuk pengiriman April 2019 di Malaysia Derivative Exchange turun 0,69% ke level RM 2.302 per metrik ton. Jika dibanding Senin lalu (4/2) harga juga merosot 0,17%.

Sejumlah analis menilai harga CPO tampaknya sulit menembus di atas level RM 2.300 per metrik ton karena ketidakpastian kelanjutan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan, terkoreksinya harga minyak sawit mentah karena pernyataan Presiden AS Donald Trump Kamis malam lalu. Dinama Trump mengatakan, ia tidak jadi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Pernyataan ini membuat pasar khawatir soal masa depan perang dagang antara kedua negara tersebut.

“Kalau diperhatikan Presiden Trump melontarkan pernyataan tersebut dengan nada mengancam. Dan jika tidak sepakat, tampaknya pengenaan tarif impor dagang barang China ke AS akan naik dari 10% menjadi 25%. Ini artinya pelaku pasar kembali cemas dan harga CPO jadi tertekan,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Jumat (8/2).

Deddy mengatakan, koreksi harga CPO bisa saja berlanjut hingga  hingga 1 Maret mendatang. Meskipun dari segi fundamentalnya, Deddy bilang, harga CPO bisa mendaki. Mengutip Reuters, total ekspor minyak sawit mentah Januari naik 14,7% dari 1,27 ton ke 1,46 ton.

Sementara, realisasi penyaluran biodiesel 20% alias B20 hingga Januari 2019 dilaporkan telah mencapai 89%. Meskipun kondisi positif tersebut mendukung permintaan CPO, tapi harga minyak sawit mentah masih akan terkoreksi karena perang dagang.

“Jadi kalau dilihat fundamental cukup positif meski hanya menahan harga CPO di level RM 2.200 per metrik ton,” kata Deddy.

Menurut Deddy sebelum ada kepastian perang dagang, harga CPO tidak akan bergerak diatas RM 2.300-an per metrik ton. Menurutnya, besok,  ia memperkirakan harga CPO berkisar di rentang RM 2.280 sampai RM 2.320 per metrik ton. Sementara dalam sepekan, harga CPO bergerak di rentang RM 2.340 sampai RM 2.270 per metrik ton.

Secara teknikal, harga CPO bergerak atas garis MA 50,100 dan 200. Untuk jangka panjang harga bisa menguat. Dari indikator stochastic berpeluang koreksi karena berada di area 85, indikator RSI di area 65 dan MACD di area positif. Masih ada potensi penguatan namun tipis. Deddy pun merekomendasikan buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×