Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah akan cenderung bergerak dalam kisaran terbatas, hari ini. Analis senior PT Commonwealth Bank Mika Martumpal menyebut, rupiah bergerak tipis sejak beberapa hari terakhir. Dia memperkirakan hari ini, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 8.650 per dollar AS hingga Rp 8.670 per dollar AS.
Menurut Mika, keputusan Bank Indonesia mengubah holding period SBI dari satu bulan menjadi 6 bulan menyebabkan investor memboyong obligasi Indonesia, sehingga harganya naik. Situasi ini mendukung pergerakan rupiah. Penguatan major currency juga bisa menopang rupiah.
Namun, tingginya harga minyak mentah dan komoditas bisa menjadi faktor yang melemahkan rupiah. Kenaikan harga komoditas ini bisa menyumbang inflasi di dalam negeri, dan bisa memaksa pemerintah menambah subsidi.
"Kalau dalam 3-6 bulan ke depan defisit pemerintah naik, bisa berakibat turunnya harga obligasi, dan berdampak negatif pada rupiah. Kecuali jika BI menaikkan suku bunga, bisa mengurangi dampak negatifnya," kata Mika.
Apalagi, saat ini bank sentral dunia cenderung menaikkan suku bunga, sehingga kalau Indonesia tidak menaikkan bunga, maka bisa kurang bagus untuk rupiah. Namun Mika bilang, untungnya suku bunga AS saat ini masih rendah sehingga posisi rupiah menguat terhadap dollar AS.
Mika memprediksi kalaupun menguat target rupiah di level Rp 8.600 per dollar AS, dalam bulan ini. "BI akan berusaha menyeimbangkan perlunya rupiah untuk menahan laju inflasi, namun juga tidak mematikan ekspor," imbuhnya.
Adapun rupiah di pasar spot melemah tipis 0,07% di level Rp 8.663 per dollar AS, hingga pukul 10.33 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News