kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis: IHSG sesi kedua minim katalis


Rabu, 25 September 2013 / 13:28 WIB
Analis: IHSG sesi kedua minim katalis
ILUSTRASI. Manfaat kencur untuk kesehatan.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi pertama hari ini, Rabu (25/9) turun 66,7 poin atau turun 1,5% menjadi 4.393,71. IHSG sesi kedua pun diprediksi masih akan dalam zona merah.

Teuku Hendry Andrean, Analis Danpac Sekuritas memproyeksikan, IHSG sesi II berpotensi bergerak dalam teritori negatif dengan level support kuat diperkirakan ada di level 4.377

"Penyebabnya minim katalis dari domestik sementara sentimen negatif datang dari eksternal yaitu isu ketidakpastian The Fed Tapering yang kembali menyeruak," jelas Hendry kepada KONTAN, Rabu (25/9).

Dia juga bilang sentimen lainnya terkait perdebatan masalah plafon utang Amerika Serikat yang diprediksi akan berlangsung alot hingga deadline pada 1 Oktober mendatang. Dia pun memperkirakan level resistance di 4.444.

"Rekomendasi saham untuk sesi kedua boleh dicermati saham LPKR, PGAS, ADHI serta BMTR," jelas Hendry.

Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities bilang nilai tukar rupiah yang masih melemah dan investor asing yang kembali melakukan net sell dengan nilai yang besar, diperkirakan IHSG pada sesi kedua masih akan berada posisi melemah.

"Perekonomian Indonesia jangka pendek kami perkirakan menjadi perhatian utama  pelaku modal karena masih akan memberi tekanan bila belum menunjukkan perbaikan," jelasnya.

Dimas menjelaskan dana asing yang masuk cukup besar pada pekan lalu yang mengangkat IHSG cukup tinggi kembali berangsur-angsur keluar karena belum ada kepastian membaiknya kinerja perekonomian Indonesia dalam jangka pendek.
 
Dimas memperkirakan IHSG bergerak melemah terbatas dengan rentang support 4.360 dan resistance 4.490. Saham yang menjadi pilihannya adalah CPIN, MLPL, SRIL, BORN, ASRI, CTRP dan SCMA.

Dia juga mewanti pada pekan depan, 1 Oktober, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia. Inflasi yang rendah atau malah deflasi dan defisit neraca perdagangan yang berkurang atau malah surplus akan menjadi indikasi positif sedangkan bila terjadi sebaliknya akan kembali memberi tekanan.

"Hasil lelang SUN kemarin, sedikit menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia jangka panjang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×