kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Analis: IHSG memerah terseret pelemahan rupiah


Rabu, 16 September 2015 / 18:30 WIB
Analis: IHSG memerah terseret pelemahan rupiah


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (16/9) ditutup melanjutkan pelemahan sebesar 14,64 poin melawan arah pergerakan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 14,64 poin atau 0,34 % menjadi 4.332,51. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,68 poin (0,50 %) menjadi 728,93.

"IHSG bergerak melemah setelah sempat berada di area positif pada awal perdagangan pagi tadi, pelemahan indeks BEI itu salah satunya didorong dari nilai tukar rupiah yang kembali tertekan," ujar Analis First Asia Capital David Sutyanto.

Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS itu ditanggapi negatif pelaku pasar saham karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan tercatat di BEI ke depannya.

Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan the Fed untuk menaikan suku bunganya juga belum pasti, situasi itu menambah kekhawatiran investor di negara-negara berkembang. Di tengah sentimen yang bervariasi, pelaku pasar akan cenderung mengamankan asetnya dengan keluar dari pasar.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa Bank Indonesia yang kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 mendatang dari sebelumnya di kisaran 5,3-5,7 % menjadi 5,2-5,6 % memberi sentimen negatif pasar saham domestik.

"Di tengah kekhawatiran pasar menjelang rapat keputusan jadi atau tidaknya kenaikan suku bunga AS, Bank Indonesia menambah kekhawatiran dengan penurunan prediksi ekonomi domestik," katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 211.180 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,73 miliar lembar saham senilai Rp2,94 triliun. Sebanyak 131 saham bergerak naik, 145 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 92 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 511,43 poin (2,38 %) ke level 21.966,66, indeks Nikkei naik 145,12 poin (0,81 %) ke level 18.171,60, dan indeks Straits Times menguat 26,80 poin (0,94 %) ke posisi 2.868,74. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×