kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: IHSG masih berpotensi melemah


Selasa, 24 April 2012 / 07:53 WIB
Analis: IHSG masih berpotensi melemah
ILUSTRASI. Sepeda lipat Element Clip 451


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Beberapa sentimen negatif dari kawasan regional menggerus kinerja bursa Asia pada perdagangan saham, kemarin (23/4). Hari ini (24/3), beberapa analis meyakini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan koreksi seiring dengan lemahnya data manufaktur Uni Eropa yang masih di bawah rata-rata.

Selain itu, data ekonomi China yang juga memperlihatkan pelemahan, turut menjadi katalis negatif untuk pasar saham regional.

Analis Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto, melihat, saat ini tidak hanya masalah ekonomi yang membelenggu Uni Eropa. Perkembangan politik di Perancis dan Belanda pun dirasa kurang kondusif untuk penanganan masalah utang Uni Eropa.

Asal tahu saja, dalam waktu dekat, akan diselenggarakan pemilihan umum Presiden Prancis. Sedangkan dari Belanda, perseteruan masalah APBN Belanda memicu kemungkinan pemangkasan peringkat utang atas negara tersebut. Bahkan Perdana Menteri Belanda berniat mengundurkan diri.

Pada perdagangan hari Selasa (24/4), Jansen memprediksi, secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak melemah pada kisaran 4.110-4.185. "Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading, antara lain saham GGRM, UNVR, BDMN, dan EXCL, " ujarnya, Senin (23/4).

Sementara, Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono juga memproyeksikan, indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada kisaran 4.120 sebagai support dan 4.178 sebagai resistance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×