Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menampilkan performa terbaik di antara indeks regional di sesi I perdagangan. Pada penutupan sesi awal pukul 12.00 tadi, IHSG tercatat mencapai 4.081,55, naik 0,78% dari level 4.059,87 pada pembukaan pasar.
Kepala Riset Reliance Securities Wilson Sofan menuturkan kenaikan indeks hari ini merespon data factory order di Amerika serta kenaikan harga sejumlah komoditas.
Namun, aksi profit taking kemungkinan bisa terjadi di sesi kedua karena secara teknikal IHSG telah membentuk runaway gap setelah menanjak tiga hari berturut-turut.
"Kami mengkhawatirkan ruang gerak IHSG yang sudah sempit," tutur Wilson. Apabila terjadi profit taking, Wilson memperkirakan titik support di 4.022 sebagai level untuk stop loss.
Sedangkan Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo meyakini, tren IHSG masih naik. Tapi ia menduga di sesi kedua nanti, pergerakan IHSG akan terbatas karena menjelang libur bursa AS di hari kemerdekaan negara itu.
Menurut Satrio, jika IHSG sudah menembus resistance di 4.025, maka akan terus naik ke arah 4.150. Satrio menyarankan investor untuk menahan diri dulu. "Saat ini, profit taking masih belum perlu dilakukan mengingat tren indeks masih naik," katanya, " ujarnya, Rabu (4/7).
Akan tetapi, jika pada penutupan nanti IHSG berhenti di level yang lebih rendah dari posisi pembukaan, investor baru perlu hati-hati. "Ini menandakan sinyal turun lagi," katanya.
Di putaran kedua, Satrio memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 4.050-4.150 dengan rekomendasi pada saham BBRI, UNTR, AKRA, PGAS. "Jika saham-saham tersebut berhasil tembus level resistance, pemodal bisa beli lagi," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News