Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Belum terlihat adanya sentimen positif yang mampu meringankan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, (6/12). Isu tapering off oleh The Fed membuat mayoritas bursa global semalam ditutup pada teritori negatif.
Isu penarikan stimulus oleh The Fed kian kuat pasca rilis angka awal pertumbuhan GDP AS yang jauh diatas ekspektasi sebelumnya. Pertumbuhannya ada di level 3,6%, sementara prediksi sebelumnya Rp 3%.
Dari dalam negeri, langkah IHSG juga masih akan dibebani oleh pelemahan rupiah. "Sehingga minimnya sentimen akan menekan IHSG akhir pekan ini," imbuh David Sutyanto, analis First Asia Capital.
Secara teknikal, William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan jika IHSG masih berpotensi turun hingga level 4.170 dan support kuat berada pada 4.147. Resistance yang harus digapai saat ini ada pada level 4.310, supaya pola IHSG masih terjaga dalam area sideways.
Oleh sebab itu, level support pada 4147 tersebut dilarang keras untuk dijebol, karena akan memberatkan kenaikan lanjutan dari IHSG. Dengan kata lain, dia memprediksi jika IHSG akan bergerak di kisaran 4.170-4.264.
"Untuk saat ini, sebaiknya fokus pada saham saham yang memiliki potensi reversal untuk naik paling cepat saja," pungkas William.
Saham-saham yang dimaksud adalah, ISAT, EXCL, ANTM, AKRA, ADRO, KAEF, SMMT dan UNTR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News