Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal pekan. Pada perdagangan Senin (1/12), IHSG ditutup naik tipis 0,28% ke level 5.164,28. Investor asing juga masih mencatatkan net buy Rp 68 miliar.
Sedangkan bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific malah menurun di awal pekan. Indeks ini menurun 0,9% menjadi 139,44 pada pukul 16.13 waktu Hong Kong.
Menurut Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf penguatan IHSG itu merupakan respon positif pasar dari data inflasi Indonesia yang naik 1,5%. "Padahal pada awal perdagangan kemarin pasar dibuka menurun namun berakhir menguat," terangnya.
Sedangkan dari regional dan global masih menunjukkan sentimen yang cenderung mixed. Setelah data manufacturing China yang menurun di November 2014 menjadi 50,3 dari bulan sebelumnya 50,8. Alwy bilang, hasil data tersebut dibawah ekspetasi pasar.
Tak hanya itu, ia juga menilai, penurunan data manufacturing China bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Tiongkok. "Karena itu juga, bursa Asia ditutup cukup variatif kemarin," kata Alwy.
Alwy menambahkan, setelah melihat indikator yang cenderung bearish dan belum adanya sentimen baru yang muncul, ia memperkirakan IHSG pada esok hari (2/12) akan mengalami aksi profit taking. Sehingga, ia memperkirakan IHSG akan melemah di kisaran 5.134-5.180.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News