kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Analis: Harga minyak bisa tembus US$150 per barel


Rabu, 28 Agustus 2013 / 20:21 WIB
Analis: Harga minyak bisa tembus US$150 per barel
ILUSTRASI. Kolang-kaling baik untuk kesehatan ginjal.


Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri

LONDON. Harga minyak mentah Brent berpeluang naik menuju US$ 125 per barel jika Amerika Serikat dan sekutunya menyerang Suriah. Bahkan, Societe Generale menilai, harga minyak bisa naik lebih tinggi lagi jika konflik itu meluas sampai ke seluruh Timur Tengah.

Michael Wittner, analis minyak di bank Prancis, mengatakan, harga patokan minyak mentah North Sea bisa melonjak mencapai US$ 150 per barel jika perang mempengaruhi produksi minyak utama Irak.

"Kami percaya, dalam beberapa hari mendatang, harga minyak Brent bisa naik lagi US$ 5-10 per barel, atau naik sampai US$ 120 - US$ 125 per barel, baik antisipasi serangan atau sebagai reaksi jika serangan benar-benar dimulai AS," kata Wittner dalam sebuah laporannya.

"Jika gangguan pasokan minyak signifikan di Irak atau di tempat lain, harga minyak Brent bisa melonjak US$ 150 per barel walaupun hanya sebentar," tambahnya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober mencapai harga tertinggi enam bulan, yakni US$ 117,34 per barel hari ini, Rabu (28/8). Harga naik karena kekhawatiran konflik regional di Timur Tengah dan juga di kawasan Afrika Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×