kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Harga DOC pulih, beli saham sektor unggas


Rabu, 04 Oktober 2017 / 11:57 WIB
Analis: Harga DOC pulih, beli saham sektor unggas


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah harga broiler dan day old chicken (DOC) anjlok usai Lebaran, akhirnya kedua komoditas tersebut naik pada akhir Agustus lalu. Ini mendorong analis memberikan peringkat netral untuk saham sektor unggas dengan rekomendasi beli. Apalagi, dengan adanya regulasi Kementerian Pertanian yang dapat menekan suplai berlebih alias oversupply.

Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja dalam riset yang dirilis Senin (2/10), menilai sentimen negatif pada sektor unggas sudah mulai terbatas. Hal ini didukung kebijakan pemerintah yang dapat menekan kemungkinan oversupply komoditas ayam broiler.

Surat Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian No 2803/PK030/F2/08/2017 berisi imbauan implementasi Permentan No. 61 tahun 2016. Isi Permentan tersebut mengatur pelaku usaha yang memproduksi livebird paling sedikit 300.000 ekor per minggu agar segera memiliki Rumah Potong Hewan Unggas dan fasilitas cold storage. Dengan demikian, perusahaan produsen bakal dipaksa menepati aturan ini dan dapat menekan keadaan suplai berlebih di pasar.

Sebagai gambaran, pasca Lebaran Juli 2017, harga broiler menyentuh Rp 16.658 per kilogram dan Rp 3.816 per kg untuk DOC area Jawa Barat. Sedangkan pada akhir agustus, harganya sudah naik menjadi Rp 17.780 per kg untuk broiler dan Rp 4.574 per kg untuk DOC.

"Meskipun kemudian kami memperkirakan adanya kemungkinan kembali terkoreksinya harga kedua komoditas tersebut selama bulan Muharam (Q3 2017) ini," papar Marlene dalam riset. Namun dalam jangka panjang, ia melihat harga keduanya bakal terus naik seiring surutnya keadaan oversupply.

Namun, ke depan, Marlene mengkhawatirkan curah hujan yang tinggi berpotensi menekan pasokan dan menganggu kinerja emiten sektor unggas. Apalagi keran impor jagung telah ditutup sehingga emiten bakal bergantung sepenuhnya pada jagung lokal. Meski Kementerian Pertanian telah menjalankan berbagai program pemberdayaan lahan tidur, namun potensi musim penghujan dapat menyebabkan seretnya persediaan jagung lokal.

"Ketergantungan pada jagung lokal memiliki risiko yang cukup tinggi, yakni harga yang melambung tinggi seiring dengan cuaca yang buruk," tulis Marlene. Harga jagung lokal berpotensi naik pada kuartal III-2017 dan kuartal IV-2017.

Marlene memberikan peringkat netral pada sektor unggas. Menurutnya, masih ada sentimen negatif berupa lambatnya implementasi kebijakan pemerintah dan tumpang tindihnya regulasi pemerintah.

Dengan valuasi roll over hingga akhir 2018, ia memberikan rekomendasi buy untuk saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Target harga saham CPIN di level Rp 2.700. Sementara, target harga JPFA di Rp 1.500 dan MAIN padalevel Rp 1.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×