kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Efek akuisisi SMCB bagi SMGR akan terasa dua tahun lagi


Senin, 08 April 2019 / 19:47 WIB
Analis: Efek akuisisi SMCB bagi SMGR akan terasa dua tahun lagi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (SMGR) secara resmi mengakuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) dengan jumlah kepemilikan 80,64% pada akhir Januari 2019. Kini SMGR tengah berproses untuk memperoleh kepemilikan 19,36% sisanya melalui penawaran tender wajib dari 12 Maret hingga 10 April 2019.

"Kami berharap konsolidasi ini bisa bermanfaat bagi SMGR untuk meningkatkan efisiensi biaya," kata Mimi Halimin Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset 5 April 2019.

Budi Rustanto, Analis Valbury Sekuritas Indonesia menambahkan, akuisisi bisa membawa dampak positif bagi kinerja SMGR ke depan seperti, mengurangi biaya distribusi di Sumatra Utara, Jawa Barat dan Jakarta. Selain itu, SMGR bisa meningkatkan kapasitas produksi menjadi 51 juta ton serta meningkatkan pangsa pasar. SMGR, anggota indeks Kompas100 ini, juga bisa mendiversifikasi produk serta meningkatkan harga jual rata-rata di tengah konsolidasi industri.

"SMGR berusaha meningkatkan profitabilitas SMCB melalui strategi meningkatkan sinergi rantai pasokan dan daya tawar yang lebih besar untuk pengadaan," kata Budi dalam riset 4a April 2019 yang optimistis konsolidasi akan mempercepat ekspansi hilir.

Namun, tak dipungkiri, akuisisi akan menyebabkan biaya keuangan yang lebih tinggi karena melonjaknya utang. Senada, Alfred memproyeksikan sentimen positif dari akuisisi SMCB yang dulu bernama Holcim Indonesia, baru akan terasa bagi SMGR dua hingga tiga tahun lagi. "Di tahun pertama akuisisi masih menjadi beban bagi neraca keuangan SMGR," kata Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital, Senin (8/4).

Meski begitu, Mimi dan Budi tetap merekomendasikan buy saham SMGR di target harga Rp 15.500 per saham dan Rp 15.000 per saham. Mimi memproyeksikan pendapatan SMGR bisa tumbuh capai Rp 41,89 triliun di akhir tahun dengan laba bersih yang juga tumbuh mencapai Rp 3,47 triliun. Sementara, Alfred merekomendasikan hold.

Hari ini, harga saham SMGR turun 0,55% ke Rp 13.575 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×