Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor properti mengalami penguatan tipis 2,15% bila dihitung sejak awal tahun hingga penutupan pasar Kamis (21/1). Indeks sektor ini menjadi ketiga yang terendah setelah sektor agrikultur dan barang konsumer.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejalan dengan faktor pemulihan ekonomi, sehingga indeks sektoral pun ikut menguat.
Khusus untuk sektor properti kenaikan juga didorong oleh lima kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mampu mendorong kredit ke depan. "Namun kita harus hati-hati ketika masuk ke dalam saham properti karena daya beli masyarakat juga masih rendah," jelas Nico, Jumat (22/1).
Dus, di tahun ini Nico melihat bahwa tingkat suku bunga masih berpotensi di pangkas 25 basis poin (bps) ke level 3,5% dari level saat ini 3,75%.
Baca Juga: Terdampak pandemi, Capri Nusa (CPRI) turunkan harga sewa ruang kantor
Apalagi dengan adanya potensi bahwa inflasi masih sangat rendah, sehingga untuk mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi 5%, tentu daya beli juga harus mengalami kenaikan.
Sebab masyarakat saat ini masih cenderung memilih untuk menahan konsumsi dan menyimpan dananya selama virus corona belum bisa dikendalikan.
Melihat kondisi tersebut, Nico merekomendasikan investor untuk wait and see terlebih dahulu dan memilih sektor lain yang lebih prospektif.
Selanjutnya: Daya beli masyarakat yang masih lemah menahan penguatan indeks saham sektor properti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News