kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Ancaman demo susulan bisa bikin indeks keok pada transaksi Senin (30/9)


Minggu, 29 September 2019 / 08:41 WIB
Analis: Ancaman demo susulan bisa bikin indeks keok pada transaksi Senin (30/9)
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sentimen eksternal ketiga berasal dari zona Euro di mana perhatian pelaku pasar masih tertuju pada Brexit dan suhu politik di negara tersebut. Tantangan PM Inggris Boris Johnson berasal dari kubu oposisi  Partai Buruh yang berniat  menggulingkannya melalui mosi tidak percaya dan memicu pemilu dini. Sebelumnya PM Boris Johnson menghadapi desakan untuk mengundurkan diri setelah keputusan Mahkamah Agung menyatakan bahwa tindakannya menunda parlemen sebelum Brexit merupakan pelanggaran hukum.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Potensi Menguat Lagi

Panasnya suhu politik Inggris menjelang keputusan Brexit dikawatirkan menghasilkan keputusan yang tidak optimal. Bila Inggris keluar zona Euro tanpa sebuah kesepakatan yang baik berpeluang memicu resesi di zona Euro.

Bagaimana dengan sentimen dari internal?

Menurut Hans Kwee, meredanya aksi demonstrasi di dalam negeri menjadi sentimen positif bagi market. Akan tetapi, ancaman aksi susulan masih menjadi perhatian pasar. Biarpun tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar, tetapi demo yang di ikuti aksi tidak terpuji menimbulkan keluarnya dana Asing dari pasar saham  dan berahli ke SBN.

"Kami perkirakaan IHSG berpeluang melemah pada perdagangan Senin dengan support di level 6.191 sampai 6.165 dan resistance di level 6.219 sampai 6.256," paparnya.

Baca Juga: Stabilitas Politik Jadi Sentimen Positif, IHSG Hari Ini Menghijau

Selama sepekan ke depan, lanjut Hans, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan resistance di level 6.282 sampai 6.318 dan support di level 6.165 sampai 6.986.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×