Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar perihal anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang akan melakukan initial public offering (IPO) masih belum reda. SMRA dikabarkan berencana untuk melakukan IPO anak usahanya yang membawahi unit usaha investment property, yaitu PT Summarecon Investment Property (SIP).
Namun, saat dihubungi Kontan, pihak SMRA masih belum memberikan jawaban apa pun terkait hal ini.
Terkait kabar ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun memberikan tanggapan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan database internal, PT Summarecon Investment Property (SIP) belum pernah melakukan pertemuan dengan tim Bursa untuk berdiskusi terkait rencana IPO perusahaan.
Bursa juga sudah melakukan penelusuran ke platform pencarian. Tetapi, masih belum menemukan artikel yang menjelaskan isu terkait rencana SIP melakukan IPO.
Baca Juga: 5 Sahamnya Kuasai 19,77% Market Cap BEI, Kekayaan Prajogo Pangestu Tembus Rp1.134 T
“Namun demikian, tim kami siap berdiskusi dengan manajemen dan pemegang saham dalam hal SIP membutuhkan informasi lebih lanjut dan pendampingan IPO,” ujarnya kepada wartawan, Senin (20/5).
Asal tahu saja, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pendapatan neto Rp 2,13 triliun di kuartal I 2024, naik 42,30% YoY dari sebelumnya Rp 1,49 triliun. Summarecon Agung mengantongi laba bersih sebesar Rp 441,39 miliar di kuartal I 2024, naik 62,40% YoY.
Segmen properti investasi menyumbang Rp 479,83 miliar alias 22,48% ke pendapatan SMRA di kuartal I 2024. “Di kuartal I 2024 ini, unit usaha Investment Property mengalami kenaikan sebesar Rp 85 miliar atau 18% YoY,” ujar Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi kepada Kontan, beberapa waktu lalu.
Sebagai perbandingan, segmen properti investasi menyumbang pendapatan SMRA sebesar Rp 1,73 triliun pada tahun 2023. Ini setara 26% dari total pendapatan SMRA di tahun 2023, yaitu Rp 6,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News