kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak usaha perhotelan SSIA mendapat kredit dari BCA


Jumat, 09 September 2011 / 07:18 WIB
ILUSTRASI. Rekomendasi analis untuk saham yang masuk dan keluar pasca rebalancing indeks MSCI


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lini bisnis hotel PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) semakin berkembang. Anak usaha SSIA yang menjalankan bisnis hotel, PT Suryalaya Anindita International mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Central Asia (BCA) senilai US$ 32 juta dan Rp 117 miliar.

Kredit dengan tenor selama delapan tahun tersebut digunakan Suryalaya untuk refinancing alias pelunasan utang-utang yang lama. Peruntukan lainnya adalah membiayai renovasi hotel yang dimiliki Suryalaya, terutama Hotel Gran Melia, Jakarta.

Dalam keterbukaan informasis pada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan BCA, Rabu kemarin (8/9).

Untuk mendapatkan pinjaman ini, Suryalaya menjaminkan hak tanggungan atas tanah dan bangunan Gran Melia Jakarta. Selain itu, Suryalaya juga menjamin dengan gadai atas seluruh kepemilikan SSIA dan PT Lumbung Sumber Rejeki terhadap Suryalaya. SSIA memiliki 53,75 saham di Suryalaya.

Tidak ketinggalan, Suryalaya juga mensubordinasikan utangnya pada pemegang saham setelah peluanasan pada BCA. Ini berlaku untuk utang yang telah ada maupun utang yang ada di kemudian hari.

Suryalaya memiliki dua hotel berbintang lima sampai saat ini. Selain Gran Melia yang berada di Kuningan Jakarta, Suryalaya juga memiliki Melia Bali Hotel yang berlokasi di Nusa Dua, Bali.

Gran Melia Jakarta yang memiliki 404 kamar dan berbagai fasilitas lainnya seperti meeting room, ball room dan restoran bertaraf internasional sedang melaksanakan kegiatan renovasi besar. Renovasi tersebut dijadwalkan tuntas pada kuartal I 2012.

Sementara hotel menjalani kegiatan renovasi, manajemen mengaku sudah memperhitungkan penurunan okupansi. “Namun kami yakin dengan tampilan barunya, Gran Melia Jakarta akan memberikan kinerja usaha yang jauh lebih baik," kata manajemen dalam suratnya pada BEI.

Dalam catatan manajemen, sebelum renovasi, tingkat okupanasi Gran Melia sebesar 65%, sedangkan Melia Hotel Bali sebesar 80%.

Unit usaha perhotelan SSIA melalui Melia dan Banyan Tree Ungasan Resort Bali menyumbang pendapatan Rp 221 miliar di semester I lalu. Kontribusinya mencapai 14% dari seluruh pendapatan SSIA.

Pendapatan terbesar SSIA masih berasal dari usaha jasa konstruksi dan kawasan industri. Pada semester I-2011, pendapatan usaha SSIA konsolidasi Rp 1,542 triliun, naik sebesar 105,7% dibandingkan semester pertama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×