Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui unit bisnisnya, yakni PT Bintaro Serpong Damai (BSD) memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 750 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk. Perjanjian fasilitas kredit investasi yang ditandatangani pada 30 Agustus 2021 ini memiliki jangka waktu lima tahun dengan skema bunga tetap.
Dana pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis sektor jalan tol. Beberapa proyek yang akan dijalankan adalah konstruksi penanganan banjir (peninggian) pada KM 8 Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, konstruksi tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang ( weaving), serta proyek pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port, Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai Purwoto mengatakan, fasilitas kredit investasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif pada kegiatan operasional sekaligus memperkuat stabilitas finansial perusahaan dalam mendukung pengembangan proyek strategis yang saat ini tengah menjadi fokus perusahaan. "Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai aset dan value perusahaan dalam waktu dekat," kata Purwoto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/9).
Lebih lanjut, Purwoto menyampaikan, dengan dukungan finansial yang diberikan melalui fasilitas kredit investasi ini, manajemen perusahaan optimistis pembangunan proyek dapat terealisasi sesuai target. Hal ini demi mendukung pengembangan infrastruktur kota dalam memberikan solusi dan konektivitas daerah, sekaligus meningkatkan pelayanan perusahaan kepada para pengguna jalan.
Baca Juga: Semester I, Nusantara Infrastructure (META) bukukan laba bersih Rp 24,22 miliar
Sebagai informasi, konstruksi penanganan banjir di KM 8 merupakan upaya untuk mencegah terjadinya banjir di area Tol Jakarta-BSD/Serpong yang terjadi hampir setiap tahun sejak 2008. Banjir ini terjadi karena penyempitan sungai, perubahan tata guna lahan di sekitarnya, serta pembangunan kawasan pemukiman di Tangerang Selatan yang mengakibatkan berkurangnya area resapan air.
Kemudian, proyek konstruksi tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang bertujuan untuk menghilangkan potensi weaving pada lokasi tersebut sekaligus menghindari potensi kecelakaan di daerah Junction Serpong. Proyek ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di jalan arteri Exit Pamulang (ROW 30) Tangerang Selatan dengan dilakukannya pelebaran jalan dan perbaikan akses.
Sementara itu, jalan akses Tol Makassar New Port sangat diperlukan untuk mendukung beroperasinya Makassar New Port yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN). Berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan (RIP), pada tahun 2023, seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan pindah dari pelabuhan lama ke Terminal Makassar New Port dimana diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 978.056 Teus.
Dengan begitu, manajemen perusahaan menilai pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port sangat diperlukan. Untuk tahap awal, pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port akan menghubungkan pergerakan lalu lintas dari pelabuhan lama ke Makassar New Port dan dari Jalan Tol Makassar Seksi IV ke Makassar New Port.
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) tertarik kerjasama dengan INA-SWF dalam pendanaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News