kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak Usaha Nusantara Infrastructure (META) Dapat Fasilitas Kredit Rp 230 Miliar


Rabu, 27 Desember 2023 / 19:47 WIB
Anak Usaha Nusantara Infrastructure (META) Dapat Fasilitas Kredit Rp 230 Miliar
ILUSTRASI. anak usaha Nusantara Infrastructure (META) di sektor air bersih mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Mandiri.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) di sektor air bersih, PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM) mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp 230 miliar dari Bank Mandiri. 

Dukungan pembiayaan ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis usaha Potum dan kedua anak usahanya yakni PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) di Serang Banten dan PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan. 

Ridwan Irawan, Direktur Utama PT Potum Mundi Infranusantara mengatakan, fasilitas kredit ini diharapkan dapat mendukung pengembangan proyek strategis POTUM dan anak usahanya, sekaligus untuk memperkuat stabilitas finansial Perusahaan ke depannya. 

“Kami juga berharap dukungan pembiayaan ini akan memberikan dampak positif pada kegiatan operasional dengan meningkatkan nilai aset dan value perusahaan dan anak usahanya,” ungkap Ridwan, dalam siaran pers, Rabu (27/12). 

Baca Juga: Minta Restu Go Private, Nusantara Infrastructure (META) Menggelar RUPSLB Hari Ini

Saat ini, POTUM menyediakan air bersih untuk mendukung kebutuhan di kawasan-kawasan industri dan Perusahaan Daerah Air Minum atau (PDAM) melalui anak usahanya SCTK yang memiliki kapasitas 350 liter/detik dan DCC 200 liter per detik. 

Selain itu, perusahaan juga membuka peluang dan potensi pendistribusian air bersih ke pelanggan rumah tangga, perkantoran, fasilitas sosial & pelanggan lainnya dan mendukung pelestarian lingkungan agar kebutuhan air bersih dapat dipenuhi tanpa mengambil air dari tanah. 

Ridwan menambahkan saat ini industri air di Indonesia masih terdesentralisasi, sumber airnya melimpah namun belum terdistribusi secara merata di berbagai wilayah. 

Pihaknya melihat, SCTK Serang dan DCC Medan sendiri potensinya masih sangat besar untuk terus dikembangkan, di tahun depan harapannya proyek sambungan baru yang dapat mulai dilaksanakan. 

“Kami pun sedang mengevaluasi berbagai pengembangan proyek di kota-kota lain untuk men-suplai kebutuhan industri dan residensial,” tambahnya. 

Di tahun 2023 ini POTUM telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp40 miliar untuk pengembangan bisnis air, di tahun depan POTUM akan menjalankan sejumlah langkah strategis untuk menggenjot laba perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×