kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Anak usaha BUMN siap go public


Selasa, 27 Februari 2018 / 08:50 WIB
Anak usaha BUMN siap go public


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah anak perusahaan BUMN siap mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengacu data www.poems.co.id dan riset Kontan.co.id, setidaknya 18 anak usaha BUMN siap menggelar penawaran perdana alias initial public offering (IPO) di bursa lokal.

Ke-18 anak usaha BUMN tersebut antara lain Adhi Persada Gedung, Bank BRI Syariah, Hutama Karya Realtindo (HK Realtindo), Indonesia Kendaraan Terminal, Krakatau Tirta Industri, Krakatau Bandar Samudra, Nindya Karya serta Patra Jasa.

Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), misalnya, berniat go public dan mengincar dana berkisar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Kemudian, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yakni Bank BRI Syariah, juga berencana IPO, dengan mengincar pendanaan Rp 1 triliun.

Sedangkan HK Realtindo membidik dana dari perhelatan IPO hingga Rp 3 triliun. Lalu, PP Pracetak mengincar dana IPO mencapai Rp 3,2 triliun. Jika dikalkulasi, anak usaha BUMN yang akan go public mengincar dana lebih dari Rp 10 triliun.

Masih layak

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, IPO anak-anak usaha BUMN masih layak untuk dipertimbangkan. Ia menyarankan, agar investor tidak terpengaruh dengan isu-isu yang terkait dengan saham anak usaha BUMN yang tak laku di pasaran. Memang, pada tahun lalu, penyerapan IPO beberapa anak usaha BUMN tidak maksimal.

PT  Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI), contohnya. Tahun lalu, IPO anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu tidak maksimal. GMFI hanya berhasil menjual 10% saham IPO dari rencana semula sebanyak 30% saham.

Terkait saham IPO anak BUMN, menurut Nafan, sebagian pelaku pasar kemungkinan masih berada dalam posisi wait and see. Animo terhadap IPO anak perusahaan BUMN memang belum terlalu banyak.

Namun, Nafan menyebutkan, selama fundamental anak perusahaan BUMN yang akan IPO kokoh dan solid, maka investor layak untuk mempertimbangkan calon emiten tersebut.

Selengkapnya, baca Harian KONTAN, Selasa, 27 Februari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×