kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak INDF akan merilis MTN S$ 500 juta


Selasa, 01 Oktober 2013 / 06:44 WIB
Anak INDF akan merilis MTN S$ 500 juta
ILUSTRASI. Tambang nikel Vale Indonesia (INCO). REUTERS/Yusuf Ahmad/File Photo


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui anak usahanya, Indofood Agri Resources Ltd mencari pendanaan baru untuk ekspansi. Anak usaha yang tercatat di Bursa Singapura (SGX-ST) itu akan merilis medium term notes atau surat utang jangka menengah yang diterbitkan fleksibel. Nilainya mencapai S$ 500 juta.

Mark Julian Wakeford, Direktur Eksekutif Indofood Agri menjelaskan, karena fleksibel, Indofood Agri bisa menerbitkan notes secara berseri atau tranches. Surat utang itu dapat berdenominasi berbagai mata uang dalam berbagai jumlah dan tenor.

Bukan cuma itu, notes ini juga bisa dikenakan bunga bervariasi, misalnya bunga tetap, floating, variabel, atau hybrid. Penetapan bunga itu akan disesuaikan dengan kesepakatan diler. Indofood Agri menunjuk DBS Bank Ltd sebagai lead arranger dan diler penerbitan notes ini.

Namun, Mark belum menjelaskan, kepastian penerbitan notes tersebut. Yang pasti, pihaknya akan menawarkan notes ini di Singapura. "Dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja dan keperluan perusahaan lainnya," jelas dia, Senin (30/9).

Mark mengklaim, perusahaannya sudah mendapatkan persetujuan prinsip atas aksi ini dari Bursa Singapura. Pencatatan notes di SGX-ST akan dilakukan pada saat penerbitan setiap notes.

Indofood Agri merupakan induk usaha divisi agribisnis milik Grup Indofood. Indofood Agri membawahi dua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT London Sumatera Plantation Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Tbk (SIMP).

Di awal tahun, Indofood Agri mengakuisisi 50% saham Companhia Mineira de Açúcar e Alcool Participações (CMAA), perusahaan di Brasil bergerak di bidang pengolahan tebu. Nilai transaksi ini mencapai US$ 71,7 juta.

Namun, anak usaha di sektor agribisnis belum memberi kontribusi maksimal buat INDF. Bahkan, pada semester I-2013, penjualan dari divisi agribisnis menurun 7,4% menjadi Rp 5,64 triliun. Penyebabnya harga jual produk kelapa sawit yang menurun. Kemarin, harga INDF stagnan di Rp 7.050 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×