kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amerika Serikat diterpa sentimen negatif, pasangan GBP/USD menguat


Minggu, 08 April 2018 / 16:43 WIB
Amerika Serikat diterpa sentimen negatif, pasangan GBP/USD menguat
ILUSTRASI.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat kehilangan momentum akibat penurunan aktivitas sektor jasa dalam perekonomian Inggris, mata uang poundsterling mampu ungguli dollar Amerika Serikat jelang akhir pekan berkat pelemahan green back itu sendiri. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (6/4), pasangan GBP/USD menguat 0,64% ke level 1,4092.

Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka, Muhammad Barkah menjelaskan, penguatan pasangan GBP/USD didorong oleh pelemahan dollar AS akibat data pekerja di luar sektor pertanian (non farm payroll) tidak sesuai ekspektasi.

Sebagai informasi, Jumat (6/4), pemerintah AS merilis data non farm payroll di negara tersebut yang hasilnya hanya meningkat 103.000 pada bulan Maret. Angka ini masih di bawah prediksi yang mencapai 188.000 dan lebih rendah dari laporan indikasi ADP sebesar 241.000 yang rilis Rabu (4/4). Di samping itu, meningkatnya kembali tensi perang dagang antara AS dan China semakin menekan laju kurs dollar AS.

Dari Inggris, sebenarnya data aktivitas sektor jasa dalam perekonomian di negara tersebut (service PMI) mengalami penurunan pada bulan Maret dari level 54,5 menjadi 51,7. Penurunan ini melebihi perkiraan yang hanya mencapai 53,9.

Meski begitu, para investor masih mengabaikan sebagian rilis data ekonomi sebagian besar rilis data ekonomi Inggris. Pasalnya, investor masih fokus pada sinyal-sinyal yang dapat membuat Bank of England (BoE) kembali menaikan suku bunga acuan.

“Isu utama yang membayangi gerak poundsterling adalah kenaikan suku bunga BoE dan lemahnya dollar AS karena potensi perang dagang antara AS dan China," kata Barkah.

Secara teknikal, indicator moving average exponential masih menunjukkan sinyal bullish. Vortex indicator juga menunjukan kondisi blue over red yang mengecil sehingga masih berpotensi koreksi. Adapun true strength indicator masih berada di area yang rendah. Barkah menyarankan buy pasangan GBP/USD untuk perdagangan besok (9/4) dengan rentang support 1,4000–1,3963 dan resistance 1,4210–1,4245.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×