kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ambil alih utang anak usaha, ini penjelasan Cikarang Listrindo (POWR)


Minggu, 18 Agustus 2019 / 10:36 WIB
Ambil alih utang anak usaha, ini penjelasan Cikarang Listrindo (POWR)
ILUSTRASI. Cikarang Listrindo (POWR) mengambil alih utang anak usaha Listrindo Capital senilai US$ 550 juta.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana mengambil alih utang milik entitas anaknya Listrindo Capital yang berupa Senior Notes senilai US$ 550 juta.

Dalam keterbukaan informasi, POWR mengaku aksi ini tidak berdampak buruk pada perusahaan. Investor Relation & Corporate Finance POWR Rani Maheswari Miraza menjelaskan aksi tersebut justru berdampak baik karena meningkatnya kualitas kredit POWR di hadapan pemegang surat utang.

"Karena surat utang akan menjadi atas nama induk perusahaan dan bukan anak perusahaan," jelas Rani melalu surat elektronik yang dikirimkan kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8).

Baca Juga: POWR akan ambil alih surat utang Listrindo Capital senilai US$ 500 juta

Rani menambahkan, penambahan surat utang menjadi atas nama POWR sudah tercatat dalam pos liabilitas di laporan keuangan konsolidasian POWR. Sehingga, utang perusahaan tidak bertambah.

Saat ini, kondisi utang POWR sangat baik, terbukti dengan kenaikan perinkat surat utang perusahaan oleh S&P menjadi BB+ pada Mei 2019. Peringkat menandakan rating POWR persis satu peringkat menuju investment grade.

Baca Juga: Penjualan Cikarang Listrindo (POWR) ditopang permintaan listrik kawasan industri

Sebagai gambaran, kinerja keuangan POWR pada semester I-2019 menunjukkan rasio fixed charge coverage ratio (FCCR) mencapai 7,9 kali dan net debt to EBITDA mencapai 1,5 kali.

"Rasio yang disyaratkan berdasarkan perjanjian surat utang minimal 2,5 kali untuk FCCR dan maksimal 3,75 kali untuk net debt to EBITDA," imbuh Rani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×