Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan tingkat persediaan aluminium di China mendorong harga logam industri ini kembali menembus level tertinggi sejak 2012. Sejak awal tahun ini, penguatan harga aluminium sudah lebih dari 30% di Bloomberg Commodity Index.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (27/10), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulanan di LME naik 1,44% ke level US$ 2.186 per metrik ton dari hari sebelumnya. Sepekan sebelumnya kenaikannya sudah mencapai 3,06%.
Dalam program reformasi komoditas, sejauh ini China telah memangkas produksi 4 juta ton aluminium yang tidak memenuhi standar lingkungan dan energi. Presiden China, Xi Jinping sudah berjanji untuk melanjutkan program reformasi tersebut.
“Tempat peleburan telah ditutup dan kapasitas dipangkas,” ujarnya Liu Xiaolei, seorang analis dari peneliti SMM Information & Technology Co seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/10).
Persediaan aluminium di kota-kota seperti Shanghai, Wuxi, Nanhai, Hangzhou dan Gongyi turun hingga 1,72 juta ton pada 23 Oktober lalu. Padahal, biasanya produksi dari beberapa kota tersebut menyumbang kontribusi 90% dari produksi China.
Sementara, persediaan di LME juga menyusut 46% tahun ini menjadi 1,2 juta ton. Ini merupakan jumlah terkecil sejak tahun 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News