kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Alhamdulillah, Imbal Hasil Investasi Syariah Semakin Merekah


Kamis, 29 Mei 2025 / 10:52 WIB
Alhamdulillah, Imbal Hasil Investasi Syariah Semakin Merekah
ILUSTRASI. Penutupan Bursa: Staf mengamati perdagangan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Jum'at (15/3/2024). KONTAN/Baihaki/8/3/2024


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pada Selasa (27/5), Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelesaikan evaluasi mayor lima indeks saham syariah. Kelimanya yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), JII70, IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW), dan IDX-MES BUMN 17.

Sebagai negara mayoritas muslim, investasi syariah menjadi salah satu pilihan favorit di Indonesia. “Investasi di pasar modal syariah salah satu pilihan strategis untuk melindungi nilai aset dari dampak inflasi dan memperoleh potensi keuntungan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (28/5). 

Baca Juga: BEI Evaluasi Puluhan Konstituen Indeks Saham Syariah, Apa Saja yang Masuk dan Keluar?

Menurutnya, saham syariah kini lebih mudah dijangkau masyarakat karena fleksibel dan likuid, serta mengalami pertumbuhan positif. Hingga 15 Mei 2025, ISSI tumbuh sebesar 2,62% year to date (ytd)  dan 3,29% secara tahunan, dengan nilai kapitalisasi mencapai Rp 7.100,61 triliun.

Selain itu, reksadana syariah tercatat memiliki dana kelolaan sebesar Rp 57,72 triliun, tumbuh 14,18% sepanjang tahun berjalan. Nilai outstanding sukuk korporasi mencapai Rp 62,97 triliun, dan sukuk negara sebesar Rp 1.704,34 triliun.

Selanjutnya: Tren Konsumsi Kopi tak Diimbangi Produksi, Indonesia Berisiko Jadi Net Importer

Menarik Dibaca: Cara Menurunkan Asam Urat dengan Buah Rendah Fruktosa, Ini Daftar Lengkapnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×