CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.779   32,00   0,19%
  • IDX 8.377   -40,06   -0,48%
  • KOMPAS100 1.161   -5,33   -0,46%
  • LQ45 845   -4,72   -0,56%
  • ISSI 292   -2,00   -0,68%
  • IDX30 442   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 513   -0,96   -0,19%
  • IDX80 130   -0,81   -0,62%
  • IDXV30 136   -1,03   -0,75%
  • IDXQ30 142   -0,07   -0,05%

Akumulasi kerugian FPNI US$ 70 juta


Kamis, 02 September 2010 / 23:12 WIB


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) kembali mengalami kerugian besar. Dalam enam bulan pertama tahun ini, produsen plastik lembaran ini mengalami kerugian US$ 18,67 juta. Padahal, pada periode sama tahun lalu, FPNI sempat berhasil mencatat laba US$ 19,27 juta.

Alhasil, per Juni 2010, akumulasi kerugian FPNI telah mencapai US$ 70,86 juta. Angka ini membengkak 15,46% dari posisi akhir tahun 2009 sebesar US$ 61,37 juta. Maklum, kecuali tahun 2009, FPNI terus merugi setiap tahun sejak tahun 2005.

Tingginya beban usaha yang sebesar US$ 219 juta, sudah melebihi penjualan US$ 210,77 juta sehingga otomatis FPNI mengalami rugi usaha sebesar US$ 8,72 juta.

Nah, menurut bisikan sumber KONTAN, pembengkakan beban usaha ini sebenarnya tak lepas dari akal-akalan sang induk perusahaan yaitu Titan Chemical Corp untuk menghindar pajak.

Pasalnya, dalam beban usaha FPNI selalu ada tambahan biaya 10% untuk pembelian bahan baku. Dari pengeluaran belanja bahan baku sebesar US$ 155,09 juta, FPNI harus merogoh kocek sekitar US$ 15 juta kepada Titan Trading Corp. Sdn. Bhd. Perusahaan agen ini merupakan salah satu anak usaha Titan Chemical, sehingga masih terafiliasi dengan FPNI.

Menurut Sekretaris Perusahaan FPNI Merciana Anggani, FPNI tidak mempermasalahkan pembayaran biaya 10% ke Titan Trading. Pasalnya, FPNI telah meminta restu kepada para pemegang saham independen terkait isi dari perjanjian yang telah dimulai sejak 2007 lalu. "Kami juga telah kasih informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, belum lama ini.

Kalau perjanjian ini tetap dilaksanakan hingga akhir tahun, kemungkinan besar FPNI akan terus mengalami rugi. Sebab, FPNI berencana menggenjot produksi plastik jenis polyethylene sebesar 44,01%. Dari 234.354 metrik ton pada tahun lalu, menjadi 337.500 metrik ton. Target ini setara dengan 75% total kapasitas terpasang, yaitu 450.000 metrik ton.

Belum lagi, kas FPNI terus tergerus oleh beban amortisasi untuk pembayaran goodwill kepada Titan Petchem setelah mengakuisisi Titan International Holdings. Pada tahun ini, FPNI membayar US$ 3,6 juta, dari total nilai goodwill sebesar US$ 36 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×