Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Michael mengatakan faktor yang membuat kinerja JPFA menurun di semester awal adalah pandemi Covid-19 yang membuat harga ayam turun karena oversupply. "Pandemi membuat pemerintah tidak lagi mengawasi jalannya culling, sementara permintaan menurun dan pasar tutup, harga ayam jadi anjlok," kata Michael.
Namun, Michael memproyeksikan harga ayam di semester II-2020 akan membaik naik karena culling mulai dijalankan seiring adanya pelonggaran PSBB dan pasar juga mulai kembali beroperasi.
Illona juga memproyeksikan harga broiler akan kembali stabil karena porsi kontrak yang lebih tinggi. Perusahaan peternakan unggas atau integrator juga memiliki kontrol yang lebih baik atas pasokan broiler.
Baca Juga: Akuisisi So Good Food, harga saham Japfa (JPFA) melesat 8,44% pada Senin (31/8)
Pascapelonggaran PSBB, Illona melihat ada pengurangan kemacetan distribusi pakan ternak. Illona berharap penjualan pakan ternak di semester II-2020 akan lebih baik dan didukung profitabilitas yang kuat karena harga bahan baku yang rendah.
Michael merekomendasikan buy saham JPFA di target harga Rp 1.500 per saham. Illona juga merekomendasikan beli di target harga Rp 1.400 per saham.
Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) akan mengakuisisi So Good Food dengan nilai Rp 1,21 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News