kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Akuisisi menara ISAT oleh TBIG terkatung-katung


Jumat, 03 Februari 2012 / 17:01 WIB
Akuisisi menara ISAT oleh TBIG terkatung-katung
ILUSTRASI. Penelitian WHO, kasus Covid-19 di Wuhan lebih luas dari catatan kertas otoritas China


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengungkapkan, hingga saat ini belum kelanjutan lebih jelas mengenai rencana perusahaan untuk akuisisi tower milik PT Indosat Tbk (ISAT).

"Belum ada perkembangan apa-apa," kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan TBIG Helmy Yusman Santoso di Jakarta, Jumat (3/2). Padahal kedua perusahaan ini sudah menandatangani kesepahaman eksklusif yang bersifat tidak mengikat pada November tahun lalu. Dengan kesepakatan tersebut, TBIG adalah satu-satunya perusahaan yang bisa melanjutkan proses pembelian menara milik ISAT.

Asal tahu saja jumlah menara yang dimiliki oleh ISAT sejumlah 11.000 menara. Namun tidak seluruhnya siap untuk dijual. Kabar yang beredar di pasar, ISAT akan menjual 4.000 menara miliknya.

Sebelumnya, manajemen TBIG pernah bilang, ukuran perusahaan akan meningkat menjadi dua kali lipat setelah mengakuisisi menara ISAT. Saat itu jumlah menara TBIG sebanyak 3.610 menara dengan 5.381 penyewa. Sedang per akhir September 2011 total site telekomunikasi perusahaan tersebut telah mencapai 4.508 sites dengan 6.409 penyewa.

Per akhir September 2011, pendapatan dari bisnis sewa menara ISAT sebesar Rp 307,36 miliar naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 166,94 miliar. Jumlah pendapatan sewa tersebut sekitar 2,44% dari pendapatan konsolidasi ISAT yang sebesar Rp 12,59 triliun.

Manajemen TBIG juga menolak untuk menyebutkan berapa nilai dari akuisisi tersebut. Namun perseroan akan menggunakan kombinasi kas internal dan pinjaman. TBIG saat ini masih memiliki pinjaman sindikasi senilai US$ 1,60 miliar. Pinjaman tersebut berasal dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd., Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., DBS Group Holdings Ltd., Credit Agricole CIB, Standard Bank Group Ltd., Oversea-Chinese Banking Corp. and United Overseas Bank Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×