kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aksi stock split masih sulit angkat pamor Indosiar


Kamis, 19 Juli 2012 / 07:16 WIB
Aksi stock split masih sulit angkat pamor Indosiar
ILUSTRASI. ACE, salah unit bisnis ritel Kawan Lama Group yang merupakan pusat kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup terlengkap, menghadirkan program ?Belanja Dapat Ekstra? yang berlangsung hingga 6 Juli 2021.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. PT Indosiar Karya Media Tbk membuat gebrakan demi mengatrol kinerja saham. Emiten berkode saham IDKM itu mengajukan rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split dengan rasio 1:5.

Usulan stock split ini bertujuan agar saham IDKM bisa terjangkau oleh investor ritel. "Stock split juga dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham IDKM," tulis manajemen Indosiar dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/7).

Manajemen Indosiar akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), meminta persetujuan stock split kepada para investornya, di bulan Agustus atau September 2012.

Analis menilai, stock split IDKM bakal kurang mampu memoles pamor sahamnya. Kiswoyo Adi Joe, analis Askap Futures, menuturkan, saham IDKM merupakan saham sektor industri media yang kurang diminati para investor.

Saham sektor industri media tak pernah mampu mengungguli saham sektor pertambangan, perbankan, maupun barang konsumsi.

Ditambah lagi, kondisi fundamental Indosiar yang terbilang kalah bersaing dengan emiten di sektor sejenis. Tengok saja bila dibandingkan dengan kinerja keuangan PT Media Nusantara Citra Tbk.

Emiten berkode saham MNCN pada kuartal II-2012 itu berhasil mencetak kenaikan laba bersih 50,42% menjadi Rp 834,25 miliar. Melanjutkan capaian kuartal I-2012, di mana laba bersih Media Nusantara tumbuh 55,98% menjadi sebesar Rp 380,4 miliar.

Bandingkan dengan kinerja keuangan Indosiar. Pada kuartal I-2012, Indosiar hanya meraup laba bersih Rp 51,85 miliar. "Investor jelas akan lebih memilih MNCN daripada IDKM," kata Kiswoyo, Rabu (18/7).

Kiswoyo tidak merekomendasikan IDKM sebagai wadah investasi jangka panjang. IDKM dinilai hanya cocok untuk mengail keuntungan dari transaksi jangka pendek saja alias trading. "Kalau mau trading, bisa masuk jika harga IDKM turun ke Rp 5.000," ujar Kiswoyo.

Pada perdagangan Rabu (18/7), harga IDKM ditutup turun 3,33% menjadi Rp 5.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×