Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasca sempat cukup unggul berkat sentimen positif wacana kenaikan suku bunga European Central Bank (ECB), akhirnya euro harus mengalami koreksi. Sajian neraca perdagangan yang memburuk membuat mata uang kawasan Uni Eropa itu tersungkur. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdangan Jumat (17/3) pasangan mata uang EUR/GBP mengalami koreksi 0,54% ke level 0,86625.
Tonny Mariano, analis PT Esandar Artahamas Berjangka mengatakan pelemahan pasangan EUR/GBP kali ini lebih disebabkan karena aksi profit taking. Posisi yang cukup positif beberapa hari terakhir mendorong investor mengambil untung dengan menjual euro.
“Hampir 2 pekan euro menguat terhadap poundsterling,” urainya.
Sementara dari Inggris sendiri, poundsterling cukup diuntungkan dari pernyataan salah satu pejabat Bank Of England yang mengisyaratkan rencana kenaikan suku bunga. Probabilitas kenaikan suku bunga pada bulan September pun terus mengalami peningkatan. Poundsterling berhasil melaju karena ekspektasi positif pasar terhadap rencana kebijakan ekonomi ketat Inggris Raya.
Menurutnya dengan kondisi ini, pasangan EUR/GBP kemungkinan masih akan melanjutkan koreksi pada perdagangan awal pekan depan. Euro akan tetap mengalami penurunan terhadap poundsterling. Sajian data indeks harga produksi Jerman diperkirakan tidak akan mampu mengembalikan pesona euro.
“Namun kemungkinan pelemahannya akan sedikit terbatas,” terangnya.
Kata Tonny, sampai sekarang, pound masih dibayangi oleh sentimen negatif dari proses Inggris dari Uni Eropa. Apalagi artikel 50 rencananya akan dimulai pada akhir bulan Maret. Diperkirakan proses brexit tersebut tidak akan sesuai yang diharapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News