kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,97   -24,76   -2.67%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi korporasi akan mendorong saham Saratoga (SRTG) makin atraktif


Kamis, 15 April 2021 / 13:09 WIB
Aksi korporasi akan mendorong saham Saratoga (SRTG) makin atraktif
ILUSTRASI. Saratoga Investama


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Strategi Saratoga yang fokus pada perusahaan yang sedang bertumbuh (growth-stage) atau mengawali pertumbuhan (early stage) pada tiga sektor utama yang prospektif dengan target Internal rate of return (IRR) di atas 20% per tahun, dinilai Fendi, merupakan strategi yang baik untuk meningkatkan nilai perusahaan secara cepat dan sustain.

"Tiga sektor investasi yang dipilih Saratoga merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sector Natural Resources, Infrastruktur dan Consumer Goods. Recovery ekonomi pasca pandemi akan memberikan momentum penguatan bisnis lebih cepat pada perusahaan-perusahaan investasi Saratoga," jelas Fendi dalam keterangannya, Kamis (15/4).

 

Berkat diversifikasi investasi di tiga sektor strategis tersebut, meski tahun lalu ekonomi Indonesia mengalami kontraksi, bahkan  resesi, Saratoga justru meraih kenaikan laba bersih sebesar 20% menjadi Rp 8,82 triliun. Nilai aset bersih (net asset value/NAV) perseroan di akhir tahun lalu melesat 39% hingga senilai Rp 31,70 triliun.

Fendi menilai sebagai perusahaan investasi Saratoga memiliki portofolio investasi yang dominan disegmen pasarnya. Misalnya PT Adaro Energi Tbk (ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) yang sudah memasuki perusahaan matang.

Saratoga juga memiliki investasi di perusahaan yang masih dalam fase pertumbuhan seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Baca Juga: Kopassus TNI AD menerima bantuan masker dari Triputra Group dan Saratoga Group

Sepanjang tahun 2020 nilai investasi Saratoga di MDKA naik 120% menjadi Rp 10,18 triliun dan nilai investasi di TBIG tumbuh 56% menjadi Rp 12,64 triliun.

Tahun lalu Saratoga juga berhasil membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 750 milliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh ADRO sebesar Rp 215 miliar, TBIG Rp 214 miliar, MPMX sebesar Rp 210 miliar dan PT Provident Agro Tbk. (PALM) sebesar Rp 105 miliar.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, selama pandemi sejumlah perusahaan portofolio Saratoga menemukan momentum pertumbuhan bisnisnya. Ia menyebut kinerja MDKA terus menguat berkat kenaikan harga komoditas emas dan tembaga yang sangat tinggi di tahun 2020.

Selain itu, kata Devin, migrasi masyarakat yang semakin cepat ke ekosistem digital telah memberikan peluang yang semakin besar kepada TBIG sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×