Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Aksi jual yang terjadi di awal tahun 2016 semakin meningkat. Bursa AS pun tumbang tadi malam (13/1).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus hingga 2,5% menjadi 1.890,28. Ini merupakan level terendah sejak 29 September lalu.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 2,2% menjadi 16.151,41. Adapun indeks Nasdaq Composite anjlok 3,4%, terbesar dalam empat bulan terakhir.
Kondisi serupa juga terlihat pada Russell 2000 Index yang ditutup bearis dengan penurunan 3,3%. Ini merupakan level terendah sejak 2013 dan sudah anjlok 22% dari level rekor yang tercipta pada Juni 2015 lalu.
Pada transaksi kemarin, sektor barang konsumen mendapat tekanan paling dalam. Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi Wall Street antara lain: Amazon.com Inc dan Netflix Inc yang penurunannya melampaui 5%.
Sektor perbankan juga tergerus ke posisi terendah sejak Mei 2014. Sementara, sektor energi anjlok 4% setelah data menunjukkan cadangan minyak dunia masih terus bertambah.
"Terjadi aksi jual pada sektor energi. Kondisi ini semakin diperburuk karena investor tidak mau mengambil risiko," jelas Yousef Abassi, global market strategist Jones Trading Institutional Services LLC di New York.
Para analis meyakini, penurunan tajam di pasar finansial masih disebabkan oleh kecemasan mengenai perekonomian China serta rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve.
Sekadar mengingatkan, indeks S&P 500 membukukan kinerja awal tahun terburuk di 2016 dengan merosot 6% pada pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News