Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas melihat, pasar bersiap menghadapi rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal III-2023 pada Kamis (26/10). Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS tersebut diprediksi bisa mencapai 4,2% secara kuartalan.
Jika sesuai perkiraan, maka hal ini dapat memicu kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed bulan Desember 2023.
"Akibatnya probabilitas kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember naik menjadi 29% dari sebelumnya 25%," kata Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi dalam risetnya, Kamis (26/10).
Sebagai respons, pasar melakukan aksi jual di pasar global yang menyebabkan kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun sebesar 13 bps menjadi 4,95% dan kenaikan yield Bund sebesar 6 bps menjadi 2,89%.
Baca Juga: Bunga BI Naik, Peminat ORI024 Tetap Tinggi, Kupon dan Keamanan Jadi Daya Tarik
Sejalan dengan itu, indeks obligasi S&P untuk developed market turun 0,4% dan EMBI untuk emerging market terkoreksi 0,2%.
"Seperti yang telah kami katakan pada awal minggu ini, dua hari ke depan akan menjadi momen penting dalam menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed di bulan Desember," tutur Lionel.
Lionel memperkirakan, yield 10Y INDOGB akan mengalami konsolidasi di rentang 7,15%-7,25% pada Kamis (26/10). Sementara itu, rupiah berpeluang terkonsolidasi di rentang Rp 15.850-Rp 15.950 per dolar AS. Seri SBN yang direkomendasikan adalah FR0040, FR0044, FR0056, dan FR0077.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News