kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pasar Tunggu Data Ekonomi AS dan Keputusan The Fed, Ini Prediksi Rupiah untuk Besok


Rabu, 25 Oktober 2023 / 17:35 WIB
Pasar Tunggu Data Ekonomi AS dan Keputusan The Fed, Ini Prediksi Rupiah untuk Besok
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal tetap mendominasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, investor tengah menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2023 pada Kamis (26/10) dan inflasi AS September 2023 pada Jumat (27/10). 

Apabila rilis data lebih kuat dari ekspektasi pasar, maka rupiah berpotensi melemah kembali ke Rp 16.000 atau bahkan Rp 16.200 per dolar AS. Sebaliknya, apabila kedua rilis tersebut lebih lemah dari ekspektasi, maka rupiah bisa menguat ke Rp 15.600-Rp 15.800.

"Pasalnya, rilis kedua data tersebut akan menentukan apakah The Fed bakal menaikkan suku bunga di bulan Desember 2023 atau tidak," tutur Lionel saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (25/10). 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, data terbaru sektor manufaktur dan jasa AS menunjukkan berlanjutnya ketahanan perekonomian AS. Hal ini pada gilirannya memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga. 

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,13% ke Rp 15.870 Per Dolar AS Pada Rabu (25/10)

The Fed akan mengadakan pertemuan minggu depan untuk memutuskan kebijakan moneternya. Pasar secara luas memperkirakan The Fed akan tetap mempertahankan suku bunganya.

"Namun, para pejabat Fed telah mengisyaratkan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, setidaknya hingga akhir tahun 2024," kata Ibrahim. 

Lionel memprediksi, rupiah akan bergerak sideways dalam rentang Rp 15.800-Rp 15.600 pada perdagangan Kamis (26/10). Sementara Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.850-Rp 15.930 per dolar AS. 

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,13% ke level Rp 15.870 per dolar AS pada perdagangan Rabu (25/10). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indoesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.871, melemah dari Rp 15.869 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×