kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Aksi beli menopang harga emas


Senin, 23 Desember 2013 / 08:03 WIB
Aksi beli menopang harga emas
ILUSTRASI. Bahaya Sering Mengonsumsi Ikan Mujair


Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga emas menguat. Aksi beli di harga murah alias bargain hunting yang terjadi setelah harga terkoreksi sebelumnya, mampu mengangkat harga logam mulia tersebut.

Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2014 di Bursa Comex, Jumat (20/12) menguat 0,84% menjadi US$ 1.203,7 per ons troi dibandingkan harga sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga emas terkoreksi sebesar 2,50%.

Pasca The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan stimulus moneter di Amerika Serikat (AS), harga emas global langsung anjlok cukup tajam hingga ke level US$ 1.193 per ons troi. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, koreksi tersebut telah memicu aksi bargain hunting dari pasar sehingga membuat harga emas terangkat.

Meskipun demikian, penguatan harga emas tersebut kemungkinan tidak akan berlangsung lama. Ke depan, tekanan harga emas akan kembali terjadi seiring kondisi ekonomi AS dan global yang diperkirakan akan semakin membaik. “Perbaikan ekonomi global akan memicu peralihan investasi pasar dari emas ke instrumen investasi lain yang lebih berisiko namun memberi keuntungan besar,” kata Ariston.

Masih melemah

Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, walaupun sampai saat ini masih tertahan di atas level US$ 1.200 per ons troi, kemungkinan harga emas akan terus melorot. Perkiraan ini dibuat berdasarkan pola pergerakan  harga emas yang sampai saat ini belum lepas dari tren pelemahan. "Ada peluang tahun depan, harga emas bisa melemah ke US$ 1.100 per ons troi atau turun lebih dalam lagi," kata Nizar.

Secara teknikal, Nizar bilang, sepekan ke depan, harga emas masih berpotensi melanjutkan pelemahan. Stochastic turun dari level 32 ke 22. Posisi harga yang berada di bawah moving average (MA) 25 juga memberi sinyal bahwa tekanan harga emas masih belum akan berhenti.

Moving average convergence divergence (MACD) di area -13 semakin memperkuat sinyal pelemahan. Sementara, relative strength index (RSI) cenderung naik, tapi masih di bawah level 50 menunjukkan ada potensi penguatan harga, namun masih rentan.

Nizar memprediksi, sepekan ke depan, harga emas akan melemah ke kisaran US$ 1.150-US$ 1.280 per ons troi. Sementara, Ariston memproyeksikan, harga emas di pekan depan cenderung terkoreksi di rentang harga support US$ 1.180 dan resistance US$ 1.280 per ons troi.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×