Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,69% ke 5.825,05 pada perdagangan Rabu (5/7). Pelemahan indeks saham ini terjadi di tengah penguatan bursa kawasan regional.
Indeks saham melemah akibat maraknya aksi ambil untung pelaku pasar. "Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah turut menekan laju IHSG," ujar Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas pada KONTAN, Rabu (5/7).
Sejumlah saham emiten berkapitalisasi pasar besar menjadi sasaran aksi jual para investor. Misalnya saham GGRM, UNTR, PTBA, dan UNVR. Aksi jual atas saham-saham berkapitalisasi besar itu mengganjal potensi kenaikan IHSG.
Analis Yuanta Sekuritas Parningotan Julio mengatakan, data penjualan ritel yang di bawah ekspektasi ikut menekan indeks saham. Selain itu, ada ketegangan geopolitik dan pelemahan harga minyak. "Sentimen rilis notulen rapat FOMC juga membuat IHSG koreksi setelah mencatatkan all time high di awal pekan," ujar Julio.
Saat ini, masih belum ada sentimen yang bisa menopang pergerakan IHSG. Reza memprediksi IHSG kembali melemah dengan kisaran pergerakan 5.797-5.902. Julio juga berpendapat IHSG masih rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, dengan kisaran pergerakan antara 5.793-5.874.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News