Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tak pusing lagi memikirkan sumber pendanaan tahun ini. Perusahaan sudah mengamankan kas triliunan dari divestasi asetnya di China.
"Sudah ada cukup kas dari divestasi, tak perlu lagi merilis obligasi," ujar Direktur AKRA Suresh Vembu kepada KONTAN, Rabu (14/3).
Awal bulan ini, AKRA menjual aset milik anak usahanya, Khalista Chemical Industries Ltd melalui proses lelang. Aset itu berupa tanah seluas 99.267 meter persegi (m2). Nilai penjualannya mencapai RMB 1,83 miliar atau setara Rp 3,56 triliun. Namun, AKRA tak sendiri menerima uang itu. Sesuai perjanjian, Khalista akan memperoleh 40% atau setara Rp 1,42 triliun sebagai kompensasi atas penjualan tersebut. Sisa sekitar Rp 2,14 triliun yang akan masuk ke kantong AKRA.
Suresh mengatakan, duit sebesar itu akan cair memasuki kuartal III tahun ini. Dana itu nantinya akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), dividen atau untuk modal kerja.
Namun, manajemen belum menghitung besaran untuk masing-masing alokasi tersebut. Yang jelas, AKRA tahun ini menganggarkan capex antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun.
Capex ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan proyek-proyek yang sedang ditangani AKRA. Di antaranya pembangunan utilitas dan fasilitas pada Kawasan Industri dan Pelabuhan Jawa Terpadu atau Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).
AKRA tak asing dengan strategi daur ulang portofolio untuk ketersediaan kas. Sebelumnya, emiten distributor bahan bakar minyak (BBM) ini juga sempat mendivestasi kepemilikan sahamnya di operator operasi pelabuhan Guigang dengan Beibu Gulf Port Co.,Ltd. Kala itu, AKRA meraup dana segar hingga Rp 1,6 triliun. Dana segar itu AKRA gunakan untuk melunasi sebagian utang perusahaan sekitar Rp 1 triliun.
Sehingga, tak ada lagi utang yang harus dilunasi AKRA dalam jangka pendek ini. Net gearing atau jumlah pinjaman dibanding modal perusahaan pun sudah tergolong rendah. "Per Desember 2017 hanya 0,2 kali," pungkas Suresh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News