Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mulai menuai buah manis penjualan lahan di Kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pada semester pertama 2023, segmen lahan industri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 613 miliar. Jumlah ini melesat 308% dari Rp 151 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan ini terdiri atas penjualan lahan senilai Rp 482 miliar, naik 925% dari realisasi penjualan lahan di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 47 miliar. Pada semester pertama 2023, JIIPE telah membukukan penjualan19,6 hektare tanah dari produsen lembaran tembaga terkemuka, PT Hailiang Nova Material Indonesia.
Baca Juga: Pendapatan Turun, Laba Bersih AKR Corporindo (AKRA) Tumbuh 7,8% di Semester I
Selain dari penjualan lahan, segmen lahan industri juga mendapat pemasukan dari penyewaan lahan senilai Rp 92 miliar dan pendapatan dari segmen utilitas senilai Rp 39 miliar. Ini termasuk pendapatan sewa untuk Smelter Tembaga yang sedang dibangun di JIIPE
“Segmen usaha kawasan industri (JIIPE) kami semakin menarik karena Kawasan Ekonomi Khusus telah beroperasi sejak akhir 2022 dimana perusahaan mencatat lebih banyak minat dari investor asing dan domestik,” kata Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKRA, Rabu (26/7).
Dengan smelter tembaga terbesar di dunia yang diekspektasikan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2024, JIIPE diharapkan mampu menciptakan ekosistem untuk industri berbasis produk tembaga dan turunannya serta industri terkait kimia. Kebutuhan utilitas yang sangat besar ini, kata Haryanto, akan dilayani oleh JIIPE dan akan memberikan pendapatan berulang yang signifikan di masa depan.
Baca Juga: Ini Daftar Terbaru Penghuni Indeks LQ45, Ada GGRM dan MAPI
Secara total, AKRA membukukan pendapatan senilai Rp 19,85 triliun pada semester pertama 2023, menurun 10,2% dari pendapatan di semester pertama 2022 yakni sebesar Rp 22,10 triliun. Penurunan pendapatan ini disebabkan karena harga jual rata-rata yang lebih rendah. AKRA meneruskan pergerakan harga produk petroleum ke konsumen menggunakan formula berdasarkan mean of platts Singapore (MOPS).
Selain itu, menurunnya pendapatan juga karena melemahnya harga bahan kimia dasar selama semester pertama 2023, setelah mencatat level yang tinggi selama setahun terakhir karena membaiknya pasokan.
Adapun Laba bruto konsolidasian pada enam bulan pertama 2023 mencapai Rp 1,81 triliun atau meningkat sebesar 12%. Peningkatan signifikan berasal dari segmen Kawasan Industri. Laba kotor segmen Kawasan Industri tumbuh sebesar 126% year-on-year (YoY) menjadi Rp 324 miliar, yang berkontribusi sebesar 18% terhadap Laba bruto konsolidasi. Realisasi ini meningkat dari kontribusi penjualan lahan terhadap laba bruto yang hanya 9% pada enam bulan pertama 2022.
Baca Juga: Moncer, AKR Corporindo (AKRA) Jual 36,6 Hektare Lahan JIIPE Sepanjang Semester I
Secara keseluruhan Gross Margin selama semester pertama 2023 meningkat menjadi 9,1% dari dari 7,3% pada periode yang sama tahun 2022.
Dari sisi bottom line, AKRA membukukan laba bersih senilai Rp 1,00 triliun sepanjang semester pertama 2023. Jumlah ini naik 7,8% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 955,46 miliar.
Perusahaan penyalur BBM ini juga sukses mempertahankan neraca keuangan yang solid. Rasio lancar AKRA meningkat menjadi 1,8 kali dari sebelumnya 1,4 kali di kuartal keempat 2022. Return of equity (ROE) pada periode ini tercatat sebesar 18,8%.
"AKRA secara konsisten mempertahankan manajemen modal kerja yang ketat dan neraca keuangan yang lebih ramping di tengah meningkatnya suku bunga dan ketidakpastian pasar,” sambung Haryanto.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham AKR Corporindo (AKRA), Simak Ulasannya
Analis UOB Kay Hian Sekuritas Posmarito Pakpahan meyakini, target penjualan lahan seluas 70 ha sampai 75 ha yang dipasang oleh AKRA dapat dicapai oleh perusahaan ini. Proyeksi ini mengingat permintaan cadangan lahan yang tinggi, yang diproyeksi lebih dari 543 ha.
Tingginya permintaan tersebut didukung oleh pengembangan ekosistem manufaktur di JIIPE yang terletak di lokasi yang strategis, serta statusnya sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Dia menilai, kawasan ekonomi khusus dapat menarik investor dari industri berat dan teknologi serta industri hilir mineral
Posmarito mempertahankan rekomendasi buy saham AKRA dengan target harga Rp 1.750 per saham. Target harga ini menyiratkan valuasi setara price to earnings ratio (PE) 14,2 kali pada 2023. Valuasi ini mendekati PE rata-rata lima tahun saham AKRA.
“Risiko rekomendasi kami adalah volume penjualan yang lebih rendah dari perkiraan, penurunan harga bahan kimia dasar, dan penjualan lahan JIIPE yang lebih rendah dari perkiraan,” kata Posmarito dalam riset, Rabu (12/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News