kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat PSBB, volume penjualan Indocement (INTP) sepanjang semester I-2020 turun 8%


Jumat, 17 Juli 2020 / 11:22 WIB
Akibat PSBB, volume penjualan Indocement (INTP) sepanjang semester I-2020 turun 8%
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muatan semen untuk dikirim antar pulau di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (7/7). Kementerian Perindustrian memperkirakan total kapasitas semen nasional pada 2017 akan mencapai 102 juta ton dari total kebutuhan 70 juta ton pertahu


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang paruh pertama 2020, volume penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebesar 7.2 juta ton.

Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, pencapaian ini lebih rendah 8% dibanding penjualan pada semester pertama tahun lalu.

Marcos menambahkan, penurunan volume penjualan ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari bencana banjir besar yang empat kali terjadi di wilayah Jabodetabek di awal Januari dan juga dampak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemik Covid-19 yang terjadi di kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Volume penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) melonjak 30% pada Juni 2020

“Penurunan di semester pertama ini ini lebih disebabkan oleh faktor faktor di luar kendali kami,” ujar Marcos saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/7). Marcos menambahkan, penurunan penjualan ini seiring dengan kondisi market /industri semen di Indonesia yang memang juga tumbuh minus di kisaran yang hampir sama.

Namun, memasuki semester kedua 2020, Marcos  melihat optimisme pasar kembali menggeliat pasca dibukanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), termasuk juga sektor konstruksi baik pemerintah maupun swasta. Dia optimis pencapaian Indocement pada paruh kedua tahun ini akan lebih baik dari semester pertama. 

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas naikkan rekomendasi saham Indocement (INTP), ini alasannya

“Apalagi jika pemerintah juga dapat meluncurkan kebijakan kebijakan yang mendukung dunia usaha, kami optimis akan memberikan sinergi yang positif,” pungkas Marcos.

Namun, saat ini INTP masih menggunakan proyeksi hasil revisi, dimana  volume penjualan diperkirakan tumbuh negatif 6% - 7% dari tahun lalu. “Sampai sejauh ini kami masih memakai revisi target kami, sambil mencermati perkembangan satu sampai dua bulan ke depannya sebelum kembali melakukan  revisi,” tutup dia.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×