Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Antisipasi rapat moneter Bank of Japan dan aksi profit taking setelah index USD yang melesat signifikan hari sebelumnya memberi tekanan pada USD/JPY. Meski dinilai ini tidak merubah tren pasangan yang bullish.
Mengutip Bloomberg, Rabu (18/11) pukul 15.45 WIB pasangan USD/JPY merunduk tipis 0,11% ke level 123,31 dibanding hari sebelumnya.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menjelaskan koreksi ini tidak lebih dari faktor teknikal. Tingginya index USD membuat pelaku pasar memanfaatkan untuk lakukan aksi profit taking terhadap USD.
Efeknya index USD merosot 0,14% ke level 99,49. “Secara fundamental USD masih di atas angin,” papar Wahyu.
Apalagi setelah data inflasi AS Oktober 2015 yang naik dari minus 0,2% menjadi 0,2%. Serta inflasi inti bertahan di level 2,0%. Ini mendukung optimisme kenaikan suku bunga The Fed Desember 2015 nanti.
Untuk hari ini memang yen minim dukungan. “Pasar masih antisipasi rapat moneter BOJ hanya saja stimulus nampaknya belum urgent bagi Jepang,” kata Wahyu.
Jika dalam rapat tersebut BOJ tidak menyinggung tambahan gelontoran stimulus, yen berpeluang bertahan. Hanya saja, pasar juga sedang fokus menanti FOMC Minutes Rabu (18/11) dini hari.
Itu bisa mengangkat nilai USD. Keadaan semakin berpihak pada USD apabila nanti The Fed menyinggung soal potensi kenaikan suku bunga.
“Logika pasar masih fokus dan berpusat di aksi The Fed, itu menopang USD,” kata Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News