Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Emas sendiri prospeknya masih abu-abu karena potensi kenaikan suku bunga The Fed masih terbuka setidaknya untuk satu kali kenaikan di akhir tahun 2023. Ditambah lagi, potensi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang saat ini menjadi momok tersendiri bagi emas.
Nanang mencermati pergerakan XAUUSD sampai dengan akhir tahun bakal dalam tren penurunan hingga menuju ke bawah US$1800 per troi ons, tepatnya ke zona US$1765 per troi ons.
Di sisi lain, mata uang Israel yakni Shekel anjlok ke level terendah dalam 8 tahun baru-baru ini. Shekel menjadi mata uang yang dirugikan akibat konflik yang semakin memanas di Timur Tengah.
Bank of Israel mengatakan akan menjual cadangan devisa (cadev) hingga US$30 miliar dalam upaya untuk menjaga stabilitas shekel selama perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
“Hal ini tidak lepas karena ancaman perang yang akan berlangsung lama, sehingga menganggu perekonomian dan investor pun lebih memilih keluar dari Israel,” pungkas Nanang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News