kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat pandemi, produksi bijih timah PT Timah (TINS) turun 47,3% di semester I-2020


Senin, 03 Agustus 2020 / 17:37 WIB
Akibat pandemi, produksi bijih timah PT Timah (TINS) turun 47,3% di semester I-2020
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat Timah di Pelabuhan sunda Kelapa, Jakarta (19/12). Kinerja operasional PT Timah Tbk (TINS) tertekan sepanjang semester I-2020.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT Timah Tbk (TINS) tertekan sepanjang semester I-2020. TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 24.990 ton atau turun 47,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 47.423 ton.

Produksi logam juga turun 26,2% menjadi  27.833 ton dari sebelumnya mencapai 37.717 ton di periode yang sama tahun sebelumnya. Volume penjualan logam timah juga turun 0,3% menjadi 31.508 ton dari sebelumnya 31.609 ton.

Pada semester I-2020, harga jual rata-rata timah sebesar US$ 16.461 per metrik ton, turun dari realisasi harga jual  rata-rata untuk enam bulan pertama 2019 yang mencapai US$ 21.505 per metrik ton.

Baca Juga: Cetak rugi Rp 390 miliar, kinerja Timah (TINS) di semester I-2020 mengecewakan

Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar Baswedan mengatakan, penurunan realisasi kinerja operasional TINS sepanjang semester I-2020 merupakan dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).

Wibisono, Direktur Keuangan PT Timah mengatakan, harga logam timah di London Metal Exchange (LME) berangsur membaik dengan harga rata-rata pada Juni 2020 sebesar US$ 17.119 per ton atau naik 9% dibandingkan bulan sebelumnya. Sinyal positif tersebut menumbuhkan optimisme akan pulihnya pasar timah dunia setelah terpukul beberapa waktu ini akibat Covid-19. “Kami optimistis bahwa harga logam timah akan pulih di semester II-2020. Ini akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan,” ujar Wibisono.

Baca Juga: PT Timah Tbk (TINS) melepas 100% saham Indometal Corporation ke Mind ID

Bila dilihat dari secara kuartalan, margin laba kotor Timah naik menjadi 3,1% pada kuartal kedua dari -4,0% pada kuartal pertama. Pada kuartal kedua tercatat margin rugi bersih mengecil menjadi -4,9% dari sebelumnya -9,4%.

Pada kuartal kedua 2020, TINS masih mencatat rugi bersih sebesar Rp 390,07 miliar. Kerugian ini berhasil ditekan dari posisi kuartal pertama sebesar Rp 412,86 miliar.

TINS  akan menjalankan rencana untuk efisiensi di setiap lini bisnis, optimalisasi alat produksi, serta menjaga kinerja produksi dan penjualan agar arus kas tetap optimal. Di samping itu, biaya bahan baku yang berkontribusi besar terhadap struktur biaya disiasati melalui renegosiasi pihak ketiga untuk kompensasi yang lebih ekonomis.  

Baca Juga: Enam Proyek Smelter BUMN Ini Tertunda Karena Corona

Emiten pelat merah ini juga memanfaatkan backlog atau persediaan timah setengah jadi untuk dilebur kembali menjadi logam timah dengan spesifikasi  standar LME, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan TINS selanjutnya. “Efektivitas manajemen biaya yang saat ini dilakukan akan mulai terlihat pada laporan finansial kuartal-kuartal  berikutnya,” kata Wibisono.

Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan menilai, kinerja TINS pada semester I-2020 masih sesuai dengan ekspektasi NH Korindo Sekuritas. Meilki memperkirakan, produksi bijih timah TINS hingga akhir tahun ini mencapai 58.391 ton sementara untuk proyeksi produksi tahun 2021 sebesar 61.311 ton.

Karena konsumsi akan turun di semester pertama 2020 akibat pandemi Covid-19, volume penjualan timah olahan TINS diperkirakan sebesar 56.930 ton pada 2020 dan sebesar 59.777 ton pada 2021. Adapun harga jual rerata TINS pada tahun ini diperkirakan sebesar US$ 15.691 per ton dan US$ 17.665 per ton pada tahun 2021. “Untuk tahun 2020, kami memperkirakan harga timah global rata-rata di kisaran US$ 16.109 per ton,” ujar Meilki.

Baca Juga: Merugi di kuartal pertama 2020, bagaimana prospek saham PT Timah (TINS)?

NH Korindo Sekuritas masih menyematkan rekomendasi beli (buy) saham TINS dengan target harga Rp 750. Pada perdagangan hari ini, saham TINS ditutup melemah 3,29% ke level Rp 735 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×