Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) melepas PT Indometal Corporation (Asia Pasific) Pte Ltd (IMAP) kepada PT Inalum atau MIND ID, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan.
Timah melepas 50.000 unit saham atau 100% saham cucu usahanya (IMAP) senilai US$ 398.500 ke MIND ID. Transaksi dilakukan pada 29 Juni 2020 lalu. “Aksi korporasi ini demi mewujudkan inisiatif strategis dengan memusatkan fungsi komersial MIND ID,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar dalam keterbukaan informasi perusahaan, (1/7)
Lokasi strategis IMAP di negara jalur distribusi internasional akan meningkatkan volume transaksi komoditas tambang MIND ID, sehingga peluang sebagai pemimpin pasar tingkat global bisa tercapai.
Lebih lanjut Abdullah mengungkapkan, IMAP akan menjadi integrated marketing agency yang memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan skala bisnis perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah MIND ID.
MIND ID melakukan integrasi pemasaran komoditas tambang seperti emas, timah, nikel, feronikel, bauksit, aluminium, dan batubara sehingga bisa menjadi first hand one-stop market bagi konsumen MIND ID.
Dikutip dari keterbukaan informasi di Harian KONTAN, sebagai cucu perusahaan Timah, IMAP berdiri 29 November 2018 berdasarkan hukum negara Singapura. Perusahaan yang menjadi agen pemasaran tersebut, 100% dimiliki anak perusahaan PT Timah yaitu Indometal (London) Limited yang beroperasi di London sejak tahun 1988.
Hingga kuartal I-2020, PT Timah mencatatkan produksi bijih timah sebesar 15.217 ton yang terdiri atas 84% berasal dari penambangan darat, sedangkan 16% berasal dari penambangan laut.
Adapun volume produksi logam mencapai 14.133 Mton dengan volume penjualan logam sebesar 17.553 Mton.
Pada periode yang sama, pendapatan konsolidasian TINS mencapai Rp 4,4 triliun naik 5% dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 4,2 triliun. Penjualan logam timah berkontribusi Rp 4,2 triliun, tin solder dan tin chemical masing-masing sebesar Rp 9,3 miliar dan Rp 102,4 miliar.
Perubahan kondisi pasar akibat pandemi corona atau Covid-19 mengharuskan Timah beradaptasi dengan melakukan sejumlah strategi efisiensi, antara lain mengurangi operational expenditure sampai dengan 30%, “Sedangkan capital expenditure diprioritaskan untuk mendukung pencapaian target produksi,” ujar Abdullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News