kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Akan Hadapi Panen Raya, Begini Rekomendasi Saham TAPG


Selasa, 02 Juli 2024 / 21:05 WIB
Akan Hadapi Panen Raya, Begini Rekomendasi Saham TAPG
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pabrik perkebunan kelapa sawit PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan produksi minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) sebanyak 360 ribu ton per Mei 2024.

Corporate Secretary Triputra Agro Persada, Joni Tjeng mengatakan, produksi tersebut juga sudah termasuk hasil dari perusahaan asosiasi. Dengan capaian tersebut, TAPG pun optimistis akan mencapai target produksi di tahun ini.

TAPG melihat proporsi produksi pada tahun ini sekitar 45% akan dicapai pada semester I dan sisanya sekitar 55% pada semester II. Jumlahnya sedikit lebih tinggi pada tengah tahun kedua karena merupakan puncak panen.   

“Kondisi iklim yang masih mendukung masih menjaga produksi dan logistik perseroan di semester I 2024,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (2/7).

Joni mengatakan, kinerja harga CPO pada tahun 2024 masih berada pada level yang cukup tinggi. Kondisi suplai minyak nabati global yang belum meningkat signifikan, khususnya minyak kedelai. Harga minyak bumi mentah juga masih cukup tinggi akibat kondisi geopolitik. Sentimen tersebut pun  menjaga harga CPO di semester I 2024. 

“Pada Mei 2024, harga rerata alias average selling price (ASP) TAPG untuk perusahaan anak masih berada pada Rp 12 ribu per kilogram,” tuturnya. 

Di tahun 2024, TAPG menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja Perseroan. Diantaranya optimalisasi hasil produksi melalui program pemupukan, serta optimalisasi infrastruktur pendukung untuk memaksimalkan produksi dan delivery dalam segala kondisi iklim.

Terkait risiko harga pupuk, kebijakan TAPG selalu memantau pergerakan pupuk dan terus melakukan kajian untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian untuk 6 – 12 bulan ke depan. 

Pada saat ini, TAPG juga sudah meminimalkan pinjaman bank melalui pembayaran dan sudah mengubah utang dengan kurs rupiah untuk pinjaman bank. Hal ini dilakukan untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Tantangan utama pada tahun ini adalah adanya diperkirakan Indonesia akan menghadapi La Nina di saat memasuki masa panen raya di semester II 2024,” paparnya.

Baca Juga: Kinerja Bisnis Triputra Agro (TAPG) Terimbas Dampak Positif Penguatan Dolar AS

Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe melihat, kinerja TAPG di kuartal II 2024 diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan kinerja di kuartal I. Sebab, secara historis, produksi tandan buah segar (TBS) di Indonesia memang landai selama semester I.

“Di semester II adalah masa panen raya sawit di Indonesia. Jadi, lonjakan kinerja biasanya terjadi di semester II,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (2/7).

Kiswoyo melihat, kinerja TAPG masih baik di sisa tahun ini. Hal itu didorong umur tanaman sawit yang masih prima di 15 tahun serta adanya program pemupukan yang intensif.

“Ini bisa menjadi indikasi bahwa panen TAPG nanti masih akan bisa bertumbuh positif di masa panen raya nanti,” paparnya.

Terkait harga CPO global, Kiswoyo melihat pergerakanya masih akan stabil di kisaran MYR 3.500 - MYR 4.500 per ton. 

“Harga ini masih bisa menutup biaya produksi yang biasanya hanya di sekitar MYR 1.000 - MYR 1.500 per ton,” ungkapnya.

Kiswoyo pun merekomendasikan beli untuk TAPG dengan target harga Rp 700 - Rp 800 per saham.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham TAPG berada di level support Rp 550 per saham dan resistance Rp 585 per saham. Herditya pun merekomendasikan trading buy untuk TAPG dengan target harga Rp 600 - Rp 620 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×