Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun pesat dalam perdagangan selama sebulan terakhir. Kini, manajemen United Tractors mengumumkan rencana buyback saham UNTR. Apakah saham UNTR memiliki prospek bagus untuk dibeli?
Harga saham UNTR pada perdagangan Rabu 13 Juli 2022 ditutup di level 28.275 naik 1.350 poin atau 5,01% dibandingkan sehari sebelumnya. Namun dalam perdagangan 30 hari terakhir, harga saham UNTR tercatat melemah 3.275 poin atau 10,38%.
Kenaikan harga saham UNTR belakangan ini karena sentimen rencana buyback. Buyback adalah aksi korporasi untuk membeli kembali saham yang beredari di publik melalui bursa saham.
Manajemen United Tractors berencana buyback saham dalam periode tiga bulan, yakni sejak 13 Juli sampai 12 Oktober 2022. UNTR akan melakukan buyback tidak lebih dari 20% dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal yang disetor. Biaya pembelian kembali saham akan menggunakan kas internal yang direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun.
Sejumlah analis rekomendasi beli saham UNTR menyusul rencana buyback tersebut. Alasannya, harga saham UNTR saat ini masih terbilang murah.
Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai, jika dilihat dari valuasi EV/EBITDA, harga saham UNTR memang masih undervalued.
Baca Juga: IHSG Tergelincir 1,15%, Saham-saham Ini Banyak Ditadah Asing, Rabu (13/7)
Dengan target harga saham UNTR yang dipasang Henan Putihrai Sekuritas yakni pada level Rp 40.000, EV/EBITDA UNTR mencerminkan 3,8 kali, yang mana masih di bawah rata-rata EV/EBITDA dalam 5/10 tahun yaitu, 5,9 kali /5,3 kali. Sehingga, saham anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini dapat dikatakan undervalue atau murah.
Robertus memperkirakan, buyback dapat menstabilkan harga saham UNTR, dimana kemungkinan besar akumulasi dilakukan ketika harga saham sedang turun. “Dengan demikian, maka harga saham UNTR akan terjaga,” terang Robertus kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu memasang target harga saham UNTR di level Rp 31.800. “Jadi untuk harga sekarang masih cukup menarik,” kata Chandra.
Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya menilai, saham UNTR saat ini masih relatif undervalued. Penilaian ini dengan melihat penjualan alat berat UNTR yang sedang tinggi-tingginya. Lonjakan harga batubara saat ini juga turut melambungkan dan menguntungkan segmen bisnis batubara milik UNTR.
Asal tahu, UNTR mengerek naik target penjualan alat berat Komatsu hingga akhir tahun ini. UNTR memutuskan untuk menaikkan angka penjualan menjadi 4.800 unit dari sebelumnya 3.700 unit. Timothy menilai, target ini seharusnya bisa dicapai oleh UNTR.
“Karena biasanya memang sudah diberi kuota dari Komatsu untuk jumlah alat berat yang bisa dijual,” terang Timothy, Rabu (13/7).
Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 40.000. Rekomendasi ini dengan menimbang adanya siklus booming komoditas terutama pada batubara yang meningkatkan aktivitas pertambangan dan permintaan alat berat.
“UNTR diuntungkan karena tidak hanya menjual alat berat, namun juga memiliki segmen jasa penambangan dan kontraktor,” pungkas Robertus.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pertimbangan UNTR melakukan aksi buyback adalah untuk memberikan manfaat kepada pemegang saham, selain melalui pembayaran dividen.
Hal ini dimungkinkan karena kondisi keuangan UNTR sangat sehat, sehingga buyback ini tidak akan mengganggu modal kerja untuk membiayai kegiatan usaha.
Sara mengamini, ada benarnya bahwa harga saham UNTR saat ini agak undervalued. Padahal, kinerja konstituen Indeks Kompas100 ini cukup positif, bahkan melebihi kondisi sebelum pandemi Covid-19.
“Jadi diharapkan melalui buyback ini dapat membantu memperbaiki valuasinya,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Itulah rekomendasi saham UNTR untuk perdagangan hari ini, Kamis 14 Juli 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham UNTR di atas menjadi tanggungjawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News