kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akan ada evaluasi indeks LQ45, ini pengaruhnya ke saham yang menjadi konstituen


Senin, 13 Juli 2020 / 22:11 WIB
Akan ada evaluasi indeks LQ45, ini pengaruhnya ke saham yang menjadi konstituen


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konstituen indeks LQ45 akan dievaluasi akhir bulan Juli 2020 ini. Berdasar isu yang beredar di pasar, beberapa saham berpotensi masuk menjadi konstituen baru LQ45, di antaranya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Timah Tbk (TINS), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Sementara itu, saham-saham yang dikabarkan berpeluang terdepak dari LQ45 adalah PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT  Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee berpendapat, evaluasi konstituen indeks berpengaruh terhadap fund asset management dalam menyusun kembali portofolio. Sementara untuk investor ritel cenderung tidak terpengaruh. Oleh karenanya, terhadap emiten yang masuk ataupun keluar dari indeks tersebut, dampak yang dirasakan tidak akan signifikan. "Hanya berdampak jangka pendek saja," kata Hans Kwee kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).

Baca Juga: Empat saham disebut akan masuk indeks LQ45, ini kata analis

Sementara, Chris Apriliony, analis Jasa Utama Capital Sekuritas berpendapat, saham-saham konstituen indeks LQ45 mempunyai nilai kepercayaan lebih tinggi di mata investor. Sehingga, ketika suatu saham emiten masuk dalam jajaran indeks itu, sahamnya  akan mendapat sentimen positif. Begitu pula sebaliknya.

Tidak jauh berbeda, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai emiten yang masuk atau keluar dari indeks bisa saja menjadi lebih diminati atau kurang diminati oleh investor. Sebab, indeks menjadi alternatif pertimbangan bagi para investor dalam memilih saham emiten yang akan dibeli sebagai investasi.

"Paling tidak dari ratusan perusahaan yang ada, sudah dibatasi pilihan secara risiko likuiditas, maupun kondisi pertumbuhan perusahaan," kata Aria kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).

Baca Juga: IHSG menguat 0,66% ke 5.064 pada akhir perdagangan Senin (13/7)

Akan tetapi, lanjut Aria, kondisi yang dinamis masih sangat mungkin mengubah konstituen di masa mendatang. Saham yang sudah keluar bisa masuk kembali atau bahkan yang saat ini masuk di dalam indeks bisa saja dikeluarkan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×